Ribuan Pelajar Ramaikan Lomba Dakon di Museum History Of Java Bantul

Lomba permainan tradisional dengan memperebutkan Piala Bupati Bantul itu bertujuan untuk melatih karakter anak.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Anak-anak yang kebanyakan merupakan pelajar Kabupaten Bantul mengikuti lomba Dakon di Museum History of Java 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ribuan pelajar dari sejumlah tingkatan pendidikan di Kabupaten Bantul meramaikan festival akbar lomba dakon di Museum History Of Java, Sabtu (16/11/2019).

Lomba permainan tradisional dengan memperebutkan Piala Bupati Bantul itu bertujuan untuk melatih karakter anak.

"Melalui permainan tradisional Dakon, akan melatih anak anak untuk terbuka, bersikap jujur, bekerjasama dan mengatur strategi handal," kata Humas Director Holding History of Java Museum, Ki Bambang Widodo, ditemui di lokasi, Sabtu (16/11/2019).

Menurut dia, sebagai warisan adiluhung zaman dahulu, permainan Dakon memiliki banyak manfaat terutama pada fungsi pelatihan.

Di antaranya dapat melatih anak untuk menumbuhkan sikap gotong royong, kerjasama dan komunikatif.

Sikap tersebut, menurut dia sangat penting dimiliki oleh anak-anak milenial.

Apalagi era kecanggihan teknologi, di mana anak anak saat ini lebih banyak menghabiskan waktu hanya berinteraksi melalui handphone, cenderung akan bersikap lebih egoisme dan individualisme.

"Dengan adanya lomba dakon paling tidak ada teman untuk berkomunikasi. Kita ingin membentuk karakter anak agar mereka jujur dan sportif. Itu harapan kami," terangnya.

Dikatakan Bambang, ada sekitar 2.000 peserta yang ikut dalam perlombaan Dakon.

Mereka dibagi dalam dua kategori, yakni pelajar dan umum.

Rencananya, lomba permainan tradisional di museum yang berada di Jalan Parangtritis itu akan digelar dari tanggal 16 - 17 November 2019 serta 23 - 24 November 2019.

"Pesertanya pelajar dari tingkat SD sampai Sekolah Lanjutan atas dan umum. Kalau pelajar kebanyakan dari Kabupaten Bantul," kata dia.

Bermain dakon memang membutuhkan strategi handal dan perhitungan yang tepat, agar biji yang dimainkan di antara papan Dakon tidak berhenti di lubang kosong.

Ketika berhenti di lubang kosong, maka permainan selesai.

Masing-masing anak, dalam permainan tersebut diberikan waktu 10 menit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved