Seniman Djaduk Meninggal

Djaduk Ferianto Tutup Usia : Meninggal di Pangkuan Sang Istri serta Impiannya Melalui Ngayogjazz

Sang kakak, Butet Kartaredjasa, menuturkan bahwa penggagas NgayogJazz itu meninggal dunia di pangkuan sang istri.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Hasan Sakri Ghozali
Djaduk Ferianto, sutradara Teater Gendrik saat memberikan keterangan pers persipan pentas teater dengan judul Para Pensiunan 2049 di rumah makan Bu Ageng, kota Yogyakarta, Jumat (5/4/2019) lalu. 

"Saya tidak tahu apakah pentas ini mau dilanjutkan atau tidak. Saya tidak bisa membayangkan suasana hati teater Gandrik. Seperti yang saya rasakan sekarang ini. Butuh perjuangan untuk menata hati," ungkap dia.

Diketahui sebelumnya, putra bungsu Bagong Kussudiardjo, Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu, sekitar pukul 02.30 WIB.

Semasa hidupnya Djaduk dikenal sebagai seniman serba bisa.

Djaduk Ferianto
Djaduk Ferianto (instagram @djaduk)

Ia pernah mendirikan kelompok Rheze yang pada tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai juara 1 musik humor tingkat nasional.

Bersama dengan kakaknya, Butet Kartaradjasa dan Purwanto, Djaduk juga pernah mendirikan kelompok kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan musik modern.

Jenazah Djaduk saat ini disemayamkan di padepokan seni Bagong Kussudiardjo.

Rencananya, jenazah Djaduk akan dimakamkan dipemakaman keluarga di sembungan, Kasihan Bantul sore ini.

Keluarga Kraton pun Merasa Kehilangan

Meninggalnya Djaduk Ferianto dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia seni oleh Keluarga Keraton Ngayogyakarta, yang melayat di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Kasihan, Bantul, pada Rabu (13/11/2019) siang pukul 12.00 WIB.

"Beliau banyak menginspirasi seniman-seniman muda, khususnya di Yogyakarta ya. Jadi, tentunya kita sangat kehilangan sekali," ucap KPH Notonegoro.

KPH Notonegoro bersama GKR Condrokirono dan GKR Bendara saat melayat di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Kasihan, Bantul, Rabu (13/11/2019) siang.
KPH Notonegoro bersama GKR Condrokirono dan GKR Bendara saat melayat di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Kasihan, Bantul, Rabu (13/11/2019) siang. (TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan)

Suami dari GKR Hayu, yang merupakan putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan GKR Hemas itu, tampak memberi penghormatan terakhir untuk sang seniman legendaris, bersama dua saudari iparnya, GKR Condrokirono dan GKR Bendara.

"Kami dari keluarga Keraton turut berduka cita, nderek belasungkawa. Kabar yang cukup mengejutkan, cukup mendadak, kemarin kita sempat berbincang dengan Mas Djaduk, beliau masih sehat," katanya.

"Kemudian tiba-tiba kami dengar kabar ini, ya sangat mengagetkan. Kami mendoakan, agar keluarga yang ditinggalkan bisa tabah, lalu karya seni Mas Djaduk pun tetap langgeng dan mampu diteruskan," imbuh KPH Notonegoro.

Impian Lewat Ngayogjazz

Mendiang Djaduk Ferianto memiliki impian yang ia salurkan melalui Ngayogjazz.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved