Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakir dan Prof. Dr. M. Sardjito Dianugrahi Gelar Pahlawan Nasional

Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakir dan Prof. Dr. M. Sardjito Dianugrahi Gelar Pahlawan Nasional

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN
Salah satu potret Prof. Dr. Sardjito, MD, MPH yang dipamerkan di sela-sela Seminar Nasional Dalam Rangka Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional bagi Prof. Dr. M. Sardjito, MPH di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (27/2/2018) 

Sebelumnya, bertempat di museum UGM, gagasan pengajuan pahlawan nasional dr Sardjito digaungkan kembali pada Jumat(23/2/2018) lalu.

Museum yang berisi benda-benda bersejarah tokoh-tokoh UGM tersebut ditunjuk sebagai tempat untuk konferensi pers mengajukan Prof Sardjito sebagai pahlawan nasional.

Pada 2012 lalu Prof Sardjito telah diajukan untuk mendapat gelar pahlawan nasional, tetapi saat itu yang diberi gelar pahlawan nasional adalah Bung Karno dan Bung Hatta.

Ada beberapa proses yang harus dilalui untuk mengajukan Prof Sardjito agar mendapat gelar pahlawan nasional.

"Langkah-langkah awal pengusulannya diawali dengan penyusunan naskah-naskah akademik, setelah itu dari naskah tersebut dilakukan seminar regional supaya dapat diterima oleh regional (DIY dan Jawa Tengah). Setelah itu dilakukan seminar nasional, untuk membentuk opini nasional apakah ia layak prof. Sardjito itu menjadi pahlawan nasional," terang Prof Sutaryo saat ditemui di Museum UGM.

12 Peristiwa Dahsyat di Alam Semesta Jelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Prof Sardjito sendiri dikenal sebagai Bapak Palang Merah Indonesia (PMI).

Ia  juga merupakan tokoh farmasi indonesia dengan membuat obat tradisional maupun obat modern.

Ia termasuk dalam kategori pejuang ketika masa perjuangan.

Gagasannya membuat biskuit dengan nasi aking bermanfaat bagi pejuang yang bisa menahan seharian tidak makan.

Tidak hanya di bidang kesehatan tetapi Prof Sardjito juga berperan dalam kebudayaan jawa.

"Di bidang budaya beliau lah tokoh budaya nasional yang mempopulerkan Sendratari Ramayana," terang Prof Taryo.

Untuk pengajuan yang ke dua ini pihak UGM tidak bergerak sendiri, tetapi dibantu dengan pemerintah daerah dan UII.

"Sekarang kami mengulangi proses tersebut dengan dibantu Pemda dan UII karena Sardjito pernah mnjadi rektor UII pada tahun 1963-1970," pungkasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Tokoh Asal Yogyakarta Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional", .

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved