Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakir dan Prof. Dr. M. Sardjito Dianugrahi Gelar Pahlawan Nasional
Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakir dan Prof. Dr. M. Sardjito Dianugrahi Gelar Pahlawan Nasional
Undangan penganugerahan lanjutnya sudah diterima.
Rencananya dirinya akan mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X untuk menghadiri penganugerahan gelar pahlawan nasional di istana negara, Jakarta.
Penganugerahan gelar pahlawan akan dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB.
Untung mengaku sangat senang dan bahagia, ada dua tokoh dari Yogyakarta yang pada tahun ini dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Penganugerahan ini semakin menunjukan bahwa di Yogyakarta banyak penjuang-pejuang dalam berdirinya Republik Indonesia.
Jasa Abdul Kahar Mudzakir dan Sardjito Kiai Haji Abdul Kahar Mudzakir lahir di Kotagede, Yogyakarta pada 1908 dan wafat pada 2 Desember 1973.
KH Abdul Kahar Muzakkir sempat menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Tak hanya itu, K.H Abdul Kahar Muzakkir juga selaku perintis Universitas Islam Indonesia (UII) dan pernah pula menjadi rektor periode 1948-1960.
Prof. Dr. M. Sardjito lahir merupakan putra dari seorang guru bernama Sajit.
Sardjito lahir pada tanggal 13 Agustus 1889 di Desa Purwodadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Prof. Dr. M. Sardjito wafat pada 5 Mei 1970 di usia 80 tahun.
Prof. Dr. M. Sardjito merupakan perintis serta rektor pertama UGM pada 1950-1961.
Pada masa revolusi kemerdekaan, Sardjito memberikan kontribusi nyata membantu para pejuang kemerdekaan.
Sardjito menciptakan makanan ransum bernama Biskuit Sardjito untuk para tentara pelajar yang sedang berjuang.
Ia juga menciptakan vaksin anti penyakit infeksi untuk Typus, Kolera, Disentri, Staflokoken dan Streptokoken.
Diajukan 2012 Silam