Bantul

Pilkada Bantul, Begini Sosok Pemimpin yang Diinginkan Muhammadiyah

Muhammadiyah memandang, Bumi Projotamansari membutuhkan sosok calon pemimpin yang memiliki karakter agamis, demokratis dan dapat memberikan kesejahter

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Ketua PDM Muhammadiyah Kabupaten Bantul, Drs. H. Sahari. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul akan melangsungkan Pemilihan Kepala Daerah pada 2020 mendatang.

Muhammadiyah memandang, Bumi Projotamansari membutuhkan sosok calon pemimpin yang memiliki karakter agamis, demokratis dan dapat memberikan kesejahteraan.

"Sebagaimana semboyan yang dilontarkan oleh pendahulu, projotamansari sejahtera demokratis agamis, semestinya semuanya itu tampak [pada pemimpin Bantul]," kata Ketua PDM Muhammadiyah Kabupaten Bantul, Drs. H. Sahari, Senin (28/10/2019).

Menurut dia, pemimpin Bantul diharapkan adalah sosok yang memiliki karakter agamis namun berjiwa nasionalis.

Selain itu, pemimpin juga seyogyanya merupakan sosok yang tegas sehingga dapat membangun Bantul yang ijo royo-royo.

Perkuat Sektor Pertanian, Pemkab Bantul Manfaatkan Teknologi Informasi

"Dan dapat memahami kehendak masyarakat. Itu harapan kami," ujar dia.

Disinggung Pilkada Bantul mendatang, Sahari mengatakan Muhamadiyah adalah perserikatan bukan partai politik.

Namun demikian, kata dia, aspirasi Jamaah banyak yang meminta Muhammadiyah sekiranya memiliki peran di pemerintahan.

"Nah itu yang saat ini masih ditakar dan diolah, oleh para pimpinan [Muhammadiyah]," kata dia.

Sejauh ini, menurut Sahari, Muhammadiyah terus melakukan kajian, diskusi dan berkumpul untuk mengalkulasi dan menimbang-nimbang arah Muhammadiyah, dalam Pilkada Bantul mendatang.

Langkah utama yang saat ini ditempuh, kata dia, adalah dengan menjaring aspirasi warga.

Tetapi masih dalam koridor perserikatan.

Tujuannya "agar suara Muhammadiyah tetap bulat, satu suara dan tidak tercecer kemana-mana," ungkapnya.'

Membaca Arah Muhamadiyah dalam Pilkada Bantul

Ketika disinggung persiapan kader, Sahari mengatakan Muhamadiyah telah menyiapkan kader terbaik.

Namun, dirinya sekali lagi menyadari bahwa Muhammadiyah adalah sebuah perserikatan, bukan partai politik.

"Kita timbang, bagaimana caranya marwah tetap terjaga, tetapi peran sebagaimana umat meminta, itu juga kalau bisa terwadahi," kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved