Bantul
Membaca Arah Muhamadiyah dalam Pilkada Bantul
Sejauh ini, menurut Sahari, Muhammadiyah terus melakukan kajian, diskusi dan berkumpul untuk mengalkulasi dan menimbang-nimbang arah Muhammadiyah, dal
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tinggal setahun lagi menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Bantul.
Sejumlah nama yang digadang akan meramaikan bursa Pilkada mulai bermunculan.
Mulai dari tokoh baru hingga tokoh senior perserikatan.
Salah satu tokoh yang layak diperhitungkan adalah, Drs. H. Sahari.
• UMK Bantul Tahun Depan Dipastikan Naik, Bakal Sentuh Rp 1,7 Juta
Sahari merupakan Ketua PDM Muhammadiyah Kabupaten Bantul.
Kiprahnya dalam dunia organisasi tentu tak bisa diragukan.
Terkait Pilkada Bantul, tokoh senior Muhamadiyah Bantul ini mengaku sejauh ini telah bertemu dan menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik.
Kendati, secara langsung, Sahari sampai saat ini belum mengatakan akan maju pada Pilkada 2020 mendatang.
"Kalau ditugaskan oleh perserikatan dan jika memang diminta maju, kenapa tidak. Tetapi pasti ada mekanisme pemaksaan," kata Sahari, beberapa waktu lalu kepada Tribunjogja, com, saat ditanya apakah maju Pilkada Bantul atau tidak.
Mekanisme pemaksaan, dijelaskan dia, maksudnya ketika perserikatan Muhammadiyah, mulai dari Pleno Pimpinan, cabang, ranting hingga jamaah memintanya untuk maju.
Kata Sahari disitu nanti akan ada proses mekanisme 'pemaksaan'. Karena dirinya hanya akan mengatakan siap dan sungkan menolak.
"Kalau saya pribadi, sebenarnya akan mempersilahkan kader muda. Silahkan [maju Pilkada]," terang dia.
Siapkan Kader
Sahari mengatakan, Muhamadiyah bukan partai politik. Dalam konteks Pilkada Bantul mendatang, aspirasi Jamaah banyak yang meminta Muhammadiyah sekiranya memiliki peran di pemerintahan.
• Partai Gerindra Bantul Buka Pendaftaran pada November, Dewata Dipastikan Ikut Penjaringan
"Nah itu yang saat ini masih ditakar dan diolah, oleh para pimpinan [Muhammadiyah]," kata dia.