JK Pernah Kritik Rencana Bos Gojek Nadiem Makarim Dijadikan Menteri, 'Jangan Didorong Jadi Birokrat'
JK Pernah Kritik Rencana Bos Gojek Nadiem Makarim Jadi Menteri, 'Jangan Didorong Jadi Birokrat'
JK Pernah Kritik Rencana Bos Gojek Nadiem Makarim Jadi Menteri, 'Jangan Didorong Jadi Birokrat'
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Jokowi mulai memanggil nama-nama yang akan menjadi menteri di kabinetnya sejak Senin (21/10/2019) kemarin.
Sayu diantaranya yang dipanggil adalah CEO GoJek, Nadiem Makarim muncul di Istana Presiden hari ini, Senin (21/10/2019).
Nadiem disebut dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai satu diantara menteri Jokowi.
Terpilihnya CEO GoJek, Nadiem Makarim sebagai salah satu menteri di Kabinet Kerja Jilid II rupanya tak terlepas dari drama.
Di balik ditunjuknya Nadiem Makarim jadi menteri, mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla rupanya sempat tak setuju.
Jusuf Kalla menentang Nadiem Makarim terpilih menjadi menteri karena ia telah sukses membangun bisnis startup Go-Jek.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai terlalu sayang untuk Nadiem Makarim melepas jabatannya di Go-Jek.
Pasalnya, tak banyak anak muda di Indonesia yang bersedia menjadi enterpreneur.
"Dia sudah terbukti di bidangnya (membangun bisnis layanan transportasi)," ucapnya di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).
"Orang seperti Nadiem ini yang di Indonesia bagus di luar negeri bagus," sambungnya.
"Jangan anak muda yang sukses di bisnis didorong-dorong jadi birokrat. Jangan," papar JK.
JK menambahkan, negara saat ini lebih memerlukan banyak anak muda menjadi enterpreneur.
Di mana, ruang lingkup pengusaha lebih besar ketimbang menjadi menteri.
"Menteri ini terbatas bidangnya, yang dibutuhkan bangsa ini banyak entreprenuer."