Kulon Progo
Empon-empon Dukung Wisata Menoreh
Hal ini untuk mengambil peluang ekonomi masyarakat dari hadirnya Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur sertaenjamurnya aktivitas wisa
Penulis: Sulistiono | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pengembangan industri kecil dan menengah sebagai potensi lokal terus dilakukan Dinas Perdagangan Kulon Progo.
Hal ini untuk mengambil peluang ekonomi masyarakat dari hadirnya Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur sertaenjamurnya aktivitas wisata di kawasan perbukitan Menoreh.
Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perdagangan Kulon Progo, Dewantoro mengatakan pelatihan-pelatihan diberikan kepada pelaku industri kecil dan menengah untuk menghasilkan produk bernilai jual dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pelatihan antara lain mncakup pemanfaatan bahan baku untuk dibikin produk layak jual.
• Aplikasi BumilKu di Kulon Progo Diganjar Bhumandala Award
Potensi produk dan bahan baku di Menoreh menurutnya cukup banyak.
Mulai dari empon-empon, teh, kopi, durian, kelengkeng, hingga bunga krisan dan minyak atsiri.
Bahan baku lokal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Bukit Menoreh, yakni Kecamatan Kokap, Samigaluh, Kalibawang, Nanggulan dan Girimulyo.
"Potensi lokal bisa diolah menjadi produk bernilai jual sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat. Warha harus bersiap menyambut Menoreh sebagai pusat wisata baru dan adanya KSPN Borobudur," kata Dewantoro, Minggu (20/10/2019).
Patihan itu sebagai langkah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dari sisi keterampilan supaya masyarakat tidak hanya menjadi penonton saat perbukitan Menoreh menjadi tujuan utama wisata.
• Pemkab Kulon Progo Hadirkan Kampung Koteka di Kawasan Menoreh
Dinas Perdagangan daam hal ini sudah memberikan pelatihan pemanfaatan bahan baku lokal menjadi minuman tradisional di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, beberapa waktu lalu. Sedianya, pelatihan juga akan diberikan bagi
Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Iffah Muffidati di Kulon Progo, Jumat, mengatakan pelatihan diberikan kepada kelompok usaha bersama usaha meningkatkan ekonomi keluarga (KUB Umega) di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap.
Masyarakat diberi pelatihan membikin empon-empon dari bahan jahe, secang, kunyit, dan kencur.
Sedianya, pelatihan serupa juga akan diberikan kepada warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo.
Disdag juga akan mendampingi masyarakat setemlat mengembangkan kawasan usaha rakyat untuk komoditas empon-empon.
Yakni mengajari masyarakat membuat jamu dan bagaimana pengemasan, serta penjualan.
"Kami berharap pengembangan industri kecil empon-empon menggerakan ekonomi masyarakat dan mendukung pariwisata. Pelaku IKM dapat menjual jamu mereka di objek-objek wisata yang dikembangkan masyarakat," kata Dewantoro.
Selanjutnya, Dinas Perdagangan juga akan mendampingi masyarakat mengembangkan komoditas teh, kopi, minyak atsiri dan bunga krisan di Kecamatan Samigaluh.
Potensi bahan baku tersebut mudah dijumpai, sehingga perlu dikemas dengan baik supaya mendukung pariwisata di wilayah tersebut.
• Dampak Kekeringan di Kulon Progo, Siswa Lereng Menoreh Urunan Air Bersih untuk Sekolah
Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo, Iffah Muffidati mengatakan tujuan pelatihan adalah warga diharapkan mampu mengembangkan kemampuan mengolah potensi bahan baku lokal yang ada di sekitarnya.
Pelatihan ini juga diharapkan mampu meningkatkan nilai ekomomis sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga, serta juga meningkatkan pemberdayaan warga sekitar.
Selain pelatihan dasar pembuatan minuman tradisional, warga juga diberi materi kewirausahaan, kelembagaan kelompk, dan analisa usaha. " Kami juga akan mengupayakan bantuan alat produksi agar pengolahan potensi lokal lebih optimal," jelas Iffah.(TRIBUNJOGJA.COM)