Kulon Progo

Dampak Kekeringan di Kulon Progo, Siswa Lereng Menoreh Urunan Air Bersih untuk Sekolah

Saat berangkat sekolah, mereka masing-masing tak hanya membawa perlengkapan belajar namun juga air bersih dalam botor bekas air mineral.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Siswa sekolah dasar di Purwosari, Kecamatan Girimulyo, membawa air bersih dari rumah untuk disumbangkan ke sekolah. Hal ini menjadi dampak musim kemarau yang membuat wilayah itu kesulitan mendapat air bersih. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Musim kemarau dan sulitnya mendapatkan air bersih masih menerpa beberapa wilayah di Kulon Progo.

Tak hanya warga secara umum, sejumlah sekolah di kawasan Perbukitan Menoreh juga turut kesulitan mendapat air bersih guna memenuhi kebutuhan penunjang kegiatan belajar siswa.

Di antaranya adalah SD Negeri 1 Jonggrangan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo.

Bahkan untuk mandi cuci kakus (MCK) para siswa, sekolah juga kesulitan mendapat pasokan air bersih.

Bak-bak di toilet sekolah pun kosong melompong karena tidak ada air bersih yang mengalir.

Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet

Untuk mengakali kondisi tersebut, para siswa lalu melakukan 'urunan' air bersih guna memenuhi kebutuhan di sekolah.

Saat berangkat sekolah, mereka masing-masing tak hanya membawa perlengkapan belajar namun juga air bersih dalam botor bekas air mineral.

Mereka mengambil air dari manapun yang bisa didapatkan, baik dari persediaan di rumah ataupun sumber air dan sungai di dekat rumahnya.

Air tersebut lalu dituangkan ke dalam bak air di kamar mandi sekolah.

Volume air yang terkumpul memang tidak banyak namun setidaknya bisa membantu kebutuhan air bersih di sekolah selama kegiatan belajar berlangsung.

"Saya bawa sebotol saja, ambil dari sungai dekat rumah,"kata seorang siswa kelas V, Febriana Adisekar Dharma Putri.

Atasi Kekeringan, Bantuan Jutaan Liter Air dan Ratusan Sumur Wakaf ACT di Berbagai Lokasi

Putri mengatakan, ia hanya membwa sebotol air saja karena di rumahnya di Pedukuhan Gendu, Desa Jatimulyo juga sedang mengalami dampak kekeringan dan warga cukup sulit mendapatkan air bersih.

Tak jarang warga harus mengantre dan menunggu lama untuk mendapatkan air bersih di sumber yang masih ada.

Ia berharap segera ada bantuan air bersih atau hujan segera turun sehingga kebutuhan air bersih kembali terpenuhi.

"Sebotol nanti dikumpulkan dengan teman yang lain kan jadi banyak. Repot kalau tidak ada air (di sekolah)," kata Putri saat ditemui Tribunjogja.com.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved