Kulon Progo

Maskapai Incar Jamaah Umroh di Bandara YIA Kulon Progo

Perjalanan ibadah umroh menjadi pasar pertama yang akan digarap pada musim panas (summer) tahun depan atau sekitar Maret-April 2019.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA/SINGGIH WAHYU N
Suasana area gerbang utama beserta jalan penghubung di dalam kawasan Bandara YIA di Temon, Kulon Progo, Jumat (2/8/2019). 

Di antaranya ke Kuala Lumpur dengan penambahan jadwal tertentu selain juga layanan di Adisucipto akan dipindahkan semuanya.

"Untuk internasional, kami akan menambah frekuensi penerbangan dari Kuala Lumpur selain juga beberapa rute domestik kita tambah juga. Kami juga akan men-support pariwisata lokal, akan ada penambahan direct flight ke Lombok," kata Edwin.

Mengenal ATC YIA yang Berkelas Internasional, Tingginya 48,5 Meter dan Punya 8 Lantai

General Manager Angkasa Pura I Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan rute penerbangan internasional di Bandara YIA direncanakan bisa dilakukan pada April 2020 ketika bandara tersebut sudah beroperasi penuh.

Namun sebelum itu, pihaknya akan lebih dulu memindahkan layanan penerbangan rute domestik di Adisutjipto pada Januari 2020.

"Progres pembangunan sekarang sudah 88 persen. Desember, bangunan di bagian atas harus jadi dan operasi penerbangan domestik sekarang kita layani di sana. Insya Allah, Januari untuk domestik dan April untuk internasional, bisa kita laksanakan," kata Pandu.

Target penerbangan internasional di April ini dilandasi kebutuhan penataan area terminal.

Pasalnya, area terminal internasional sementara ini masih digunakan untuk pelayanan penerbangan domestik.

Adapun setelah terminal domestik dipindahkan ke sisi lain terminal, pihaknya perlu menata area bea cukai, imigrasi, dan karantina (CIQ) di terminal internasional.

AirNav Siap Layani Bandara YIA dengan Navigasi Berbasis Satelit

Penataan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena juga ada sistem yang perlu dilengkapi.

"Di dalamnya kan ada perangkat CIQ dan mereka perlu pasang sistem. Jadi, kita minta waktu kira-kira dua bulan setelah pemindahan domestik untuk menatanya. Setelah itu, April Insya Allah kita siap buka internasional," kata Pandu.

Diakui, saat ini baru ada dua maskapai internasional yang melayani penerbangan langsung dari Yogyakarta ke luar negeri, yakni Silk Air dan AirAsia.

Namun begitu, beberapa maskapai negara lainnya sudah menyatakan minat dan pekan lalu direksi AP I bertandang ke Adelaide (Australia) untuk bertemu pemerintah setempat dan mengundang mereka untuk membuka penerbangan langsung dari kota-kotanya ke Yogyakarta melalui YIA.

"Dari Middle East (negara-negara Timur Tengah) juga banyak yang meminta. Jadi, nanti terbang tidak harus lewat Singapura lagi, langung ke sini. Tapi deal-nya kapan, kita masih tunggu," kata Pandu. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved