Kartel Narkoba Serang Kota di Meksiko, Polisi Langsung Bebaskan Anak Gembong Narkoba El Chapo
Kartel Narkoba Serang Kota di Meksiko, Polisi Langsung Bebaskan Anak Gembong Narkoba El Chapo
TRIBUNJOGJA.COM - Serbuan kelompok bersenjata yang diduga berasal dari kartel narkoba memaksa kepolisian di Meksiko melepaskan Ovidio Guzman Lopez, anak dari gembong narkoba El Chapo.
Pembebasan anak gembong narkoba ini dilakukan setelah kota yang menjadi lokasi penangkapan Ovidio berubah menjadi medan perang.
Sebelumnya, Ovidio Guzman Lopez ditangkap gabungan Garda Nasional dan militer di kediamannya di Culiacan, demikian keterangan Menteri Keamanan Alfonso Durazo.
• Peneliti Temukan Kota Kuno Peninggalan Kekaisaran Khmer yang Hilang di Tengah Hutan
Seiring kabar penangkapan Ovidio meluas, sekelompok pria bersenjata yang diduga berasal dari kartel yang dipimpinnya, Sinaloa, menyerbu pasukan Meksiko.
Baku tembak pun tak terhindarkan, dan dikabarkan berlangsung selama berjam-jam.
Membuat kota itu menjadi medan perang, dan memaksa penduduk sekitar mengungsi.
Kelompok penyerang dari kartel membakar mobil dan bus dan membiarkan bangkai mereka menghalangi jalan utama.
• Ini Rangkaian Acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Minggu 20 Oktober 2019
Jalan lain juga ditutup oleh militer. Dilaporkan New York Post Kamis (17/10/2019), video dan gambar di Twitter memperlihatkan penyerang bertopeng keluar dari truk di jalanan Culiacan.
Beberapa loyalis dari kartel narkoba Sinaloa dilaporkan menembakkan senapan runduk kaliber 50 dari belakang truk kepada polisi.
Karena penyerang membawa "kekuatan besar" dan membuat mereka kewalahan, Durazo menyatakan mereka melepaskan anak gembong narkoba El Chapo.
"Keputusan untuk mundur dari rumah tanpa Ovidio guna menghindari kekerasan, menyelamatkan anggota kami, dan memulihkan ketenangan," jelasnya.
Pengacara Jose Luis Gonzalez Meza dalam wawancara di televisi mengatakan dia bersyukur kliennya tersebut akhirnya dilepaskan.
"Terima kasih Tuhan, Ovidio akhirnya dilepaskan.
Dia bebas," ujar Meza dalam wawancara itu sebagaimana dikutip Wall Street Journal.
El Chapo, yang mempunyai nama asli Joaquin Guzman, divonis seumur hidup Juli lalu karena menyelundupkan ratusan ton kokain, heroin, methamphetamine, dan ganja ke AS selama 25 tahun terakhir.