Yogyakarta
Yogyakarta Termasuk Pasar Menarik Narkotika
Ia melanjutkan, dari 15 kasus yang berhasil diungkap, sebagian besar merupakan pengungkapan sabu.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Indonesia, termasuk Yogyakarta menjadi pangsa pasar narkotika yang menarik. Hal itu disampaikan oleh Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol Triwarno Atmojo saat memusnahakan 5.465 gram sabu.
Sabu tersebut milik M. Aulia Farhani Huda (23), yang diamankan di Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta, Minggu (29/9/2019) lalu. Warga Banjar, Kalimantan Selatan tersebut membawa lebih dari 5,5 kg sabu.
Meski sudah tiga kali mengedarkan narkotika, namun baru kali ini AFH ke Yogyakarta.
• 9 Penyalahguna Narkotika Diamankan Polresta Yogyakarta
Brigjen Pol Triwarno Atmojo mengatakan menarik dalam hal ini karena bandar dan kurir narkotika senang memasarkan narkotika di Yogyakarta.
Bukan tanpa alasan, hal itu dipengaruhi oleh tingginya permintaan narkotika.
"Tidak mungkin ada barang masuk, kalau tidak ada yang beli. Makanya bandar dan kurir suka memasarkan di Yogyakarta, pasti laku."katanya, Rabu (9/10/2019).
Berbeda dengan luar negeri, narkotika jenis apapun laku di Indonesia, termasuk Yogyakarta.
Setidaknya ada 30 jenis narkotika yang beredar di Indonesia.
Hal itu membuat Indonesia darurat narkoba.
• 15 Kasus Narkoba Sudah Ditangani BNNP DIY di Tahun 2019, 3 Diantaranya Penyelundupan Lewat Bandara
"Kalau di luar negeri, yang laku cuma morfin dan heroin. Berbeda dengan Indonesia, semua jenis narkotika laku. Makanya Indonesia ini jadi pasar yang empuk. Tidak hanya Yogyakarta saja yang darurat narkoba, tetapi Indonesia,"sambungnya.
Ia melanjutkan, dari 15 kasus yang berhasil diungkap, sebagian besar merupakan pengungkapan sabu.
Dari 15 kasus itu, tiga diantaranya masuk melalui salah satu maskapai penerbangan.
"Sudah tiga kasus dari satu maskapai itu, tetapi kami tidak mendeskreditkan maskapai tersebut. Kalau dugaan, dari jaringan Kalimantan, Sumatera, Makasar. Kalau barang bukti sabu ini dari Thailand," lanjutnya.
Untuk mencegah penyalahgunaan narkotika, pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai pihak.
Bahkan pihaknya juga bekerjasama dengan Kopertis dan Dikmen.
Hal itu dilakukan untuk mencegahgenerasi muda terpapar narkotika.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh atau tergiur oleh narkotika jenis apapun. Ia juga meminta masyarakat untuk pintar dalam bergaul.
Bagi orangtua, ia berpesan untuk selalu mengecek keadaan anaknya.(TRIBUNJOGJA.COM)