Kota Yogya

PLN dan Telkom Siap Pindahkan Kabel Udara

PLN telah berkoordinasi dengan Pemkot Yogyakarta terkait dengan permasalahan kabel udara.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yosef Leon
Keberadaan kabel udara cukup mengganggu estetika kota dan pemandangan para pengguna jalan di area lampu merah Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Selasa (8/10/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Manager Unit Pelaksana Pelanggan (UP3) PLN Yogyakarta, Eric Rossi Pryo Nugroho mengatakan, pihaknya memang telah berkoordinasi dengan Pemkot Yogyakarta terkait dengan permasalahan kabel udara.

Pembahasan pun sudah dilakukan sejak dua tahun silam.

Wilayah yang mendapat prioritas penataan adalah di Tugu Pal Putih hingga kawasan 0 Km.

"Tapi yang sudah disediakan dananya mungkin dari simpang mac donald Gondolayu sampai ke Tugu Pal Putih. Karena 2020 nanti bukan hanya PLN yang akan menggunakan jalur ducting, tapi juga Telkom dan lainnya," imbuh Eric, Selasa (8/10/2019).

Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen

Eric menjelaskan, pada 2020 nanti kabel di sepanjang jalur tersebut sudah akan diturunkan.

Bukan hanya satu sisi, melainkan kedua sisi jalan akan dipasang kabel bawah tanah.

Dia tidak menyebut secara pasti kapan pengerjaan akan selesai.

Namun, pihaknya berkomitmen pada 2020 semua kabel di jalur tersebut akan diturunkan.

Untuk jalur 20.000 volt, kawasan itu akan menjadi yang pertama diterapkan di kota Jogja dalam penerapan kabel bawah tanah.

Namun, untuk jalur 150 ribu kilo volt, PLN sudah membangunnya di wilayah Wirobrajan sampai ke Gardu Induk Gejayan.

"Jadi kalau dilihat sepanjang Gardu Induk Gejayan ke Selatan RRI itu ada patok yang merupakan jalur transmisi Wirobrajan sampai Gejayan," ujarnya.

Sinergi PLN dengan Stakeholder Dukung Pembangunan Ekonomi Kabupaten Boyolali

Menurut dia, ada sejumlah kelebihan dan kekurangan jika kabel dipindahkan menggunakan jalur bawah tanah.

Selain waktu pengerjaan yang cukup lama, biaya yang dibutuhkan juga cukup besar dibanding dengan kabel udara.

"Tapi secara kehandalan memang lebih bagus karena tidak ada gangguan dari pohon dan papan reklame. Tapi misalnya ada gangguan akan lebih lama juga mencarinya karena harus mendeteksi per bagian," jelasnya.

Terpisah, GM Witel Telkomsel Yogyakarta, Fera Pebrayenti mengklaim, pihaknya selalu melakukan maintenance (pemeliharaan) terhadap kabel jaringan milik Telkom.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved