Agenda Jogja Hari Ini

Lomba Dakon di Museum History Of Java Targetkan 3.000 Peserta

Lomba dakon ini digelar untuk kembali melestarikan permainan dakon yang kini sudah jarang dijumpai di masyarakat.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/Ribut Raharjo
Panitia Lomba Dakon Museum History of Java saat bertandang ke Tribun Jogja 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Museum History Of Java (HOJ) akan menggelar Lomba Dakon Bupati Cup 2019 pada 16-24 November nanti.

Lomba permainan tradisional ini terbuka bagi 3.000 peserta.

Kategori lomba dibagi menjadi tiga yakni anak-anak (SD/SMP/SMA/SMK), umum, dan keluarga.

Ketua Pantia Lomba Dakon Bupati Cup 2019 Ki Bambang Widodo mengatakan, pada masing-masing kategori akan memperebutkan trofi dan tabungan.

Sementara untuk juara umum akan mendapat trofi dari Bupati Bantul.

Grebek Pasar Isuzu Traga, Lebih Dekat ke Konsumen

Biaya pendaftaran Lomba Dakon Bupati Cup 2019 ini sebesar Rp15.000 per orang sekaligus untuk masuk museum HOJ.

"Setelah ikut lomba, peserta bisa melihat koleksi yang ada," ujar Ki Bambang saat mengunjungi redaksi Tribun Jogja, Senin (7/10/2019).

Pendaftaran lomba ini dibuka hingga 31 Oktober mendatang.

Hingga Senin ini, pendaftar sudah tercatat sebanyak 1.673 peserta.

Jika target terpenuhi, kata Ki Bambang, akan memecahkan rekor bermain dakon pada 2010 silam di Surabaya yakni sebanyak 2.374 peserta.

"Kalau sudah 3.000 akan kita tutup," katanya.

Mengenal Museum History of Java, Museum yang Terapkan Teknologi Canggih untuk Belajar Sejarah

Lomba dakon ini digelar untuk kembali melestarikan permainan dakon yang kini sudah jarang dijumpai di masyarakat.

Padahal menurutnya, dakon atau congklak ini memiliki nilai filosofi yang baik dan luhur.

"Dakon mengajarkan untuk jujur, sportif, dan ahli strategi. Juga, masa sekarang kan anak-anak lebih banyak main hp, ini individualis sekali. Berbeda dengan dakon, harus bersama-sama, mengajarkan kerukunan, dan mempererat persaudaraan," jelasnya.

Lanjutnya, lomba Dakon ini didukung Pemerintah Kabupaten Bantul dam direkomendasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Kepala Balai Dikmen Bantul, dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul.

"Kami juga ajak ibu-ibu penggerak PKK di Bantul untuk berpartisipasi," imbuhnya.

Melihat Artefak dan Kekayaan Pulau Jawa, di Museum History Of Java

Sementara itu Wakil Sekretaris Panitia Violeta Wosi Permata menambahkan, teknis lomba dakon ini menggunakan sistem gugur.

"Sekali tanding ada 47 pasang. Nanti diberi waktu 10 menit bermain, biji terbanyak itu yang menang. Dibatasi waktunya, kalau tidak nanti nggak selesai-selesai," terangnya.

Usai mengikuti lomba, peserta dapat berkeliling melihat koleksi museum mulai dari diorama sejarah hingga artefak peninggalan sejarah.

Juga, pada beberapa education board terdapat informasi teknologi augmented reality.

Tak lupa, wahana swafoto juga tersedia dengan berbagai tema budaya dan sejarah Jawa. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved