Jawa
Peringatan Hari Batik Nasional di Magelang, Membatik di Kain Sepanjang 30 Meter
Para penyandang disabilitas juga dilibatkan dalam acara membatik ini sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Para peserta kemudian mulai membatik. Mereka memanaskan lilin yang dipanaskan, kemudian menggoreskannya sesuai pola.
Tak lama, hanya satu jam, kain sepanjang 30 meter itu selesai dibatik.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Paguyuban Batik Mekar Moncer Kota Magelang dan juga Paguyuban Wastra Qta Magelang.
Selain dari paguyuban pembatik, dalam acara ini juga bekerjasama dengan Lembaga Disabilitas Indonesia, SD Marsudirini Muntilan dan juga SD Negeri Tidar 4 Kota Magelang.
• 76 ASN pemkot Magelang Naik Pangkat
Sementara itu, Raymond Aditya, General Manager Artos Mall berharap melalui acara ini masyarakat lebih mengenal tentang batik sebagai warisan budaya.
Para penyandang disabilitas juga dilibatkan dalam acara membatik ini sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka.
“Selain itu kami juga ingin lebih peduli terhadap para penyandang disabilitas dengan melibatkan mereka terhadap event-event kita selanjutnya. Ke depan, acara-acara yang memberikan edukasi kepada masyarakat akan terus diadakan,” tuturnya.
Salah seorang peserta membatik, Ardinta (16), salah satu pelajar di Kota Magelang ini menyambut baik adanya kegiatan membatik ini.
Acara ini membawa pengalaman baru baginya.
Selain itu, ia jadi dapat memahami cara membatik, sehingga rasa kecintaannya terhadap batik bisa semakin bertambah.
"Kegiatan ini menyenangkan dan memberikan pengalaman yang baru. Saya juga jadi tahu tentang bagaimana proses membatik itu. Ternyata prosesnya lebih rumit dan sulit. Saya pun semakin menghargai warisan budaya dari bangsa kita ini,” ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)