Jawa
Membatik Jadi Terapi Kejiwaan bagi ODGJ di RSJ Prof Dr Soerojo Kota Magelang
Pasien kejiwaan atau biasa disebut dengan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dilatih dengan berbagai macam keterampilan sebelum kembali ke masyarakat.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
"Selain batik, ada sablon. Ada jahit, souvenir. Boga juga, parapasien dilatih bikin telur asin, kue, minuman dari jahe. Bahkan produksi telur asin sudah bisa memenuhi kebutuhan gizi, di rumah sakit, karena produksinya cukup besar. Ada vokasi pertanian, hidroponik di lahan dan polibag. Kemudian perikanan, las dan pertukangan. Sembilan vokasi. Pengajar, magang dilatih oleh rumah sakit sesuai bidang keterampilan," ujarnya.
dr Nur Dwi Esthi, Direktur Medik dan Keperawatan RSJ Prof Dr Soerojo Kota Magelang, mengatakan, para pasien dan ODGJ ini tidak hanya diberikan obat saja atau farmakoterapi saja, tetapi juga dengan diberikan rehabilitasi secara sosial.
Hal ini agar fungsi sosial, kultural, spiritual, biologis, dan psikologis mereka dapat kembali pulih.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan vokasi, diantaranya batik, sablon, pertanian, perikanan, menjahit, membuat suvenir.
Di instalasi rehabilitasi sosial ini, mereka akan dikembalikan lagi fungsi para ODGJ pulih sebelum mereka sakit.
"Penyembuhan ODGJ tidak hanya melulu dengan pengobatan obat atau farmakoterapi, tetapi juga dengan rehabilitasi. Para pasien akan dipulihkan lima fungsinya, mengembalikan kualitas hidup mereka, bagaimana mengurus dirinya sendiri di kehidupan sehari-hari. Selain batik, ada juga vokasi sablon, pertanian, perikanan, boga, jahit, suvenir, dan jamur. Sebagai bekal mereka bisa kembali ke masyarakat," tutur Esthi.(TRIBUNJOGJA.COM)