Sleman

TMKK Tingkatkan Peserta KB di Sleman

Melalui TMKK Pemkab Sleman dan TNI berkolaborasi dalam mempromosikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Keluarga Berencana (KB).

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman telah bekerjasama dengan TNI dalam Bakti Sosial TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK).

Melalui TMKK Pemkab Sleman dan TNI berkolaborasi dalam mempromosikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Keluarga Berencana (KB).

Dalam kunjungan tim monitoring dan evaluasi (monev) TMKK tingkat provinsi di Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Selasa (24/9/2019), Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan kolaborasi ini terbukti berkontribusi menyukseskan program KB di Kabupaten Sleman.

Ia memaparkan, jumlah peserta KB aktif Kabupaten Sleman pada tahun 2018 yakni 110.243 orang.

"Jumlah ini meningkat sebanyak 10.719 orang dari tahun sebelumnya, atau 76 persen pasangan usia subur di Kabupaten Sleman," ungkapnya.

Polemik Pasal 414 RKUHP, Kepala BKKBN : Program Penyuluhan KB Tetap Berjalan

Agar angka ini terus meningkat, Muslimatun juga berpesan agar program KB juga dapat diikuti oleh kaum pria.

Ia mengatakan bahwa beberapa wanita tidak dapat mengikuti program KB karena alasan kesehatan dan lainnya.

Disamping itu Sri Muslimatun mengatakan, TMKK tidak hanya menyasar kegiatan KB, tapi juga berupaya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan keluarga.

Ia menjabarkan, saat ini di Kabupaten telah terbentuk 215 Kelompok Keluarga Balita (KKB), 148 Bina Keluarga Remaja (BKR) dan 180 Bina Keluarga Lansia(BKL).

BKL yang merupakan suatu kegiatan dilakukan secara berkelompok bertujuan meningkatkan pengetahuan serta kertampilan para lansia.

"Bagi keluarga yang mempunyai orang tua atau lansia, pengentahuan ini meliputi pola perawatan, pengasuhan dan pemberdayaan kaum lansia agar kesejahteraan bisa meningkat," jelasnya.

Tingkatkan Kualitas SDM dan Usaha Konstruksi, Askonas Gandeng LPJKN Gelar Pelatihan AKBU

Usia harapan hidup di Sleman meningkat menjadi dari 75,1 tahun, adapun penduduk pra lansia dari 45 – 59 sejumlah 53.146 jiwa dan penduduk lansia diatas 50 tahun sejulah 55.967 jiwa dari total 1.090.567 jiwa.

"Tingginya usia harapan hidup kondisi tersebut menjadi tantangan untuk terus meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia di Sleman," imbuhnya.

Adapun tim monev yang hadir pada kesempatan tersebut berjumlah 20 orang terdiri dari TNI, Kepolisian, Persit, Pemprov DIY dan TPPKK DIY.

Sri Herawati selaku perwakilan tim monev memuji kinerja TMKK Kabupaten Sleman.

Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang sangat memuaskan.

Ia berharap hasil penilaian tersebut dapat dipertahan kan dan diteruskan agar dapat memberi manfaat kepada masyarakat luas.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved