Bantul

Geng Pelajar Picu Tindak Kekerasan, Kapolda DIY Sebut Perlu Kontrol Orang Tua dan Sekolah

Banyaknya geng sekolah di DIY menjadi penyebab munculnya tindak kekerasan.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dofiri 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Banyaknya geng sekolah di DIY menjadi penyebab munculnya tindak kekerasan.

Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri tindak kekerasan yang terjadi Minggu (22/9/2019) tidak disebabkan karena pertandingan futsal.

"Kekerasan ini kembali dilatarbelakangi oleh adanya geng sekolah. Bukan masalah pertandingannya saya kira," katanya saat ditemui Tribunjogja.com seusai menghadiri peresmian Rumah Sakit UII di Pandak, Bantul, Selasa (24/9/2019) pagi.

Menurutnya, pertandingan tersebut hanya sarana mereka bertemu.

Isuzu Traga, Extra Untungnya, Lega Muatannya! Buktikan di Pasar Nduku Magelang

Ia tak menyalahkan digelarnya pertandingan tersebut.

"Bukan karena pertandingan, pertandingan itu salah satu tempat untuk bertemunya. Tapi jangan kita menyalahkan pertandingan itu. Besok-besok tidak bisa melakukan kegiatan apa-apa kalau seperti itu," ujarnya.

Sebagai upaya pencegahan, selain patroli, pihaknya juga telah menempatkan anggota kepolisian di sekolah-sekolah terutama sekolah yang bermasalah.

"Upaya patroli sudah maksimal, bukan hanya patroli saja, sampai di sekolah pun ada dua anggota polisi. Kalau ada permasalahan di sekolah terkait anak-anak yang melakukan pelanggaran bisa dari awal ditangani. Itu unsur pencegahan," terangnya.

Lanjutnya, jumlah geng sekolah di DIY bisa mencapai puluhan.

Pelaku Pembunuh Pelajar Yogyakarta Ditangkap, Polresta: Motifnya Dendam Antar Geng

Terbanyak memang berada di Sleman dan Kota Yogyakarta.

"Pendataan juga dilakukan, paling banyak Sleman dan Kota, paling sedikit Gunungkidul. Dari analisis kita banyak terjadi kasus-kasus seperti itu," tuturnya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengikis keberadaan geng sekolah ini.

Melalui wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, kontrol geng sekolah ini dapat dilakukan.

"Ini yang dari awal kita dengan dinas pendidikan bagaimana mengikis keberadaan geng-geng sekolah itu. Kemudian pihak sekolah juga sekarang sudah ada kebijakan melalui wakil kepala sekolah bidang kesiswaan," jelasnya.

Dendam Antar Geng Diduga Jadi Penyebab Penganiayaan yang Tewaskan Pelajar Yogyakarta

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved