Korban Nasi Kotak Resepsi Pernikahan di Sukabumi Bertambah, Baru Konsumsi Tiga Suap Langsung Mual

Jumlah korban diduga keracunan makanan di Kampung Babakan, Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat

Editor: Iwan Al Khasni
DOK : POLSEK SIMPENAN
Suasana proses penanganan puluhan warga diduga keracunan makanan di Pustu Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (17/9/2019). 

Gejala mual hingga muntah Sejumlah warga merasakan gejala mual, muntah, pusing, sakit kepala setelah sekitar satu jam mengonsumsi makanan hidangan resepsi pernikahan warga di desa setempat.

Makanan yang dikonsumsi di antaranya nasi putih, mie goreng, daging ayam, dan rebung aren.

Mereka mengonsumsi makanan itu, Senin (16/9/2019) sekitar pukul 17.00 WIB dan mulai merasakan gejala sekitar pukul 18.00 WIB.

Saat ini, puluhan pasien itu mendapatkan penanganan tim medis di ruang aula Kantor Desa Cibuntu dan tiga ruang kelas SD Negeri Cibuntu.

"Kami sekeluarga di sini semuanya dirawat. Suami saya, adik saya dan empat orang anak, termasuk anak paling kecil," ungkap Santi (27), salah seorang pasien kepada Kompas.com saat dirawat di salah satu ruang SD Negeri Cibuntu, Selasa siang.

Dia menuturkan sebelum mengalami gejala mual hingga diare sempat berkunjung ke resepsi pernikahan.

Dari resepsi pernikahan itu, Santi mendapatkan satu nasi kotak, meliputi nasi putih, daging ayam, mi goreng dan rebung aren.

"Semuanya makan, hanya anak yang bungsu yang enggak makan, karena masih sembilan bulan. Namun mencret sudah empat kali, mungkin terpapar dari air susu saya," tutur dia. "Kami merasakan gejalanya hampir bersamaan sekitar Maghrib," sambungnya.

Sementara warga lainnya, Yamin (30) mengakui pulang ke rumah menjelang Maghrib.

Saat itu, istri dan ketiga anaknya sedang makan dari nasi kotak hajatan pernikahan tetangga. Ia pun mendapatkan sekitar tiga sendok.

"Saya paling makan nasi dan mi goreng sekitar tiga sendok. Namun setelah itu merasakan sakit kepala dan mual. Sedangkan ketiga anak-anak merasakan gejala lebih dulu," aku dia.

"Awalnya saya akan bawa ketiga anak saya untuk disuntik. Namun dalam perjalanan bertemu dengan Pak Kadus yang menyuruh ke Pustu. Saya pun ke Pustu, sampai di Pustu saya pun ikut sakit dan diobati bersama tiga anak saya. Sedangkan istri di rumah," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Kali ini menimpa puluhan warga di Kampung Babakan, Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Senin (16/9/2019) petang.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, hingga Selasa (17/9/2019) siang yang ditangani oleh Pustu Desa Cibuntu berjumlah 66 orang.

Sebanyak 58 orang mendapatkan infus dan 8 orang hanya diberikan obat oral. Di antaranya tiga orang dirujuk ke RSUD Palabuhanratu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Sukabumi yang Diduga Keracunan Makanan Jadi 182 Orang, Sebelumnya Santap Masakan Hajatan", https://regional.kompas.com/read/2019/09/17/21571531/warga-sukabumi-yang-diduga-keracunan-makanan-jadi-182-orang-sebelumnya?page=all.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved