BJ Habibie Meninggal Dunia
Selamat Jalan BJ Habibie, Pemimpin Visioner Itu Telah Berpulang
Presiden Ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie tak hanya cerdas sebagai insinyur. Ia juga pemimpin visioner yang memiliki hati nurani. Banyak perubah
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Yoseph Hary W
Selamat Jalan BJ Habibie, Pemimpin Visioner Itu Telah Berpulang
TRIBUNJOGJA.COM - Selama 18 tahun kuliah dan bekerja di Jerman, BJ Habibie akhirnya kembali ke Indonesia atas panggilan Presiden Soeharto.
Kala itu, Soeharto menginginkan orang dengan pandangan visioner, khususnya di bidang teknologi untuk membantunya meningkatkan pengembangan industri di Indonesia.
Gayung bersambut, Habibie yang saat itu sudah mengantongi gelar master dari Rhenish Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH) Aachen, Jerman mau kembali ke Indonesia.
Padahal, dirinya sudah bekerja di industri kedirgantaraan bergengsi di sana, yakni Messeschmitt-Bolkow-Blohm (MBB).
Habibie adalah salah satu putra terbaik bangsa yang bisa pulang ke tanah air meski apa yang didapatkan oleh dirinya adalah berkat Presiden Soekarno.

• Obituari BJ Habibie, Belajar Pesawat Sejak Muda, Rumus Faktor Habibie Membuatnya Dijuluki Mr Crack
Sejarah mencatat, Soekarno yang bertangan dingin itu menyekolahkan banyak pemuda bangsa ke luar negeri agar bisa membangun Indonesia saat mereka kembali.
Nahas tak dapat ditolak, cita-cita itu kandas tatkala Gerakan September Tiga Puluh (Gestapu) meletus.
Banyak manusia Indonesia cerdas yang harus terkatung-katung di luar negeri akibat larangan kembali ke tanah air.
Pilihan mereka, yang saat itu mendapat beasiswa berkat Bung Karno, hanya dua, tetap di luar negeri atau kembali ke Indonesia namun diinvestigasi.
Tidak sedikit juga dari mereka yang dicabut kewarganegaraannya.
Alasannya hanya satu, mereka dekat dengan Bung Karno, sama saja mereka dekat dengan ideologi komunis.
Tak lama setelah kembali ke negeri sendiri, BJ Habibie langsung diberi mandat oeh Presiden Soeharto untuk memimpin perkembangan industri di Indonesia.
Otak Habibie yang encer tak menyia-nyiakan kepercayaan itu.
Ia segera menjadi Presiden Direktur dari PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 1974.
Di tangan Habibie, PT IPTN mampu menghasilkan pesawat yang diberi nama N250.
Pesawat itu adalah pesawat penumpang sipil dengan rancangan asli PT IPTN.