Sambil Tenteng Parang, Seorang Pelajar di Gunung Kidul Minta Ponselnya yang Disita Guru
Seorang pelajar di Ngawen, Gunung Kidul mendatangi sekolah sambil menenteng parang untuk meminta kembali ponselnya yang disita guru.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Mona Kriesdinar
"Uwis ta' balekke HP-mu" ujar suara dalam video tersebut.
Kemudian ia berjalan menghampiri remaja itu sambil melemparkan ponsel di lantai.
Ponsel itu kemudian diambil oleh si remaja yang membawa parang tersebut.
Terdengar lagi suara dalam video yang jika dalam bahasa Indonesia artinya "Ini saya kembalikan HP-mu, ini ambil terus kamu pulang dan pindah sekolah saja sana, jangan sekolah di sini lagi,"
Setelah itu, remaja tersebut langsung mengambil HP tersebut kemudian meninggalkan sekolah sambil tetap menenteng parang.
Keterangan Dinas Pendidikan
Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kabupaten Gunung Kidul, Kisworo, membenarkan kejadian dalam video viral tersebut.
Seorang peserta didik mengancam guru menggunakan sebilah arit lantaran gawai yang dimiliki disita.
"Memang benar terjadi di Satu diantara SMP di Ngawen, saya tadi sudah mencoba menghubungi kepala sekolahnya untuk mengetahui kronologis sebenarnya tetapi kita belum memperoleh laporan lengkapnya," ucapnya saat dihubungi Tribunjogja, Rabu (11/9/2019).
Ia mengugkapkan saat menghubungi kepala sekolah yang bersangkutan, pihaknya belum menerima laporan kronologis kejadian secara rinci.
"Saat saya hubungi kepala sekolah mengaku sedang memberikan keterangan, saya juga masih menunggu bagaimana kronologisnya," ujarnya.
Pihaknya belum mengetahui apakah murid yang melakukan pengancaman dilaporkan kepada pihak kepolisian atau tidak.
Ia juga belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan kepada peserta didik tersebut.
Lantaran masih diperlukan penyelidikan yang mendalam.
"Sifatnya nanti pembinaan, yang jelas harus instropeksi dulu antara kedua belah pihak. Kita lihat kasusnya seperti apa kalau kronologis kami belum mengetahui secara pasti kan kami juga tidak tahu, kalau kita berikan sanksi nanti sifatnya sepihak. Pada prinsipnya akan diberikan pembinaan bagi anak maupun warga sekolah," katanya.
Kisworo juga mengungkapkan keprihatinannya dengan adanya kejadian seperti kali ini, dan akan menunggu laporan lengkapnya terlebih dahulu. (*)