Saat Wali Kota Magelang Berperan Sebagai Pangeran Diponegoro di Teater 'Tahta di Hati Rakyat'

Menunggangi kuda dan menghunuskan keris ke arah langit, ia memimpin prajurit melawan para penjajah kolonial Belanda.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Rendika Ferri K
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito ,berpacak sebagai Pangeran Diponegoro menunggangi kuda dan menghunuskan keris, memimpin prajurit melawan para penjajah kolonial Belanda dalam teater Babad Diponegoro berjudul Tahtaku di Hati Rakyat di Karnaval Pembangunan di Alun-alun Kota Magelang, Minggu (8/9/2019). 

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, mengaku senang dapat turut serta dalam teater tersebut.

Kisah teater tentang Pangeran Diponegoro memang sengaja diisajikan agar masyarakat dapat melihat bagaimana perjuangan Diponegoro melawan penjajah Belanda.

Melalui teater itu, ia berharap semua pihak dapat memetik pelajaran dan bersemangat mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang.

"Meski sempat deg-degan tadi naik kudanya, tetapi ini demi inspirasi bagi kita semua, agar mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang. Terima kasih atas partisipasi seluruh pihak dan juga masyarakat untuk membangun Kota Magelang ini. Mari berdoa agar Kota Magelang terus maju. Warga dapat sehat, sejahtera dan melimpah rejekinya," ujar Sigit, Minggu (6/9/2019), dalam sambutannya di depan ribuan masyarakat di Alun-alun Kota Magelang.

Selain teater Diponegoro, berbagai atraksi dan pertunjukkan ditampilkan. Ada 120 kontingen berasal dari instansi pemerintah, BUMD, kelurahan, kecamatan, sekolah, BUMN, swasta yang ada di Kota Magelang, mereka masing-masing memamerkan penampilannya.

Seperti dari Kyai Langgeng, dengan mobil hias naga. Kemudian, penampilan drum band Caka Loka Nanta yang mengesankan dari para taruna Akademi Militer dan lain sebagainya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved