Yogyakarta
Jauh dari Target, Perolehan Bulan Dana PMI Baru Capai Rp 73 Juta
Perolehan Bulan Dana PMI masih jauh dari target sebesar Rp 1,2 miliar yakni baru terkumpul sebesar Rp 73 juta.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perolehan Bulan Dana PMI masih jauh dari target sebesar Rp 1,2 miliar yakni baru terkumpul sebesar Rp 73 juta.
Ketua PMI Kota Yogyakarta Lilik mengatakan bahwa jumlah tersebut didapatkan pada awal September ini.
"Bulan Dana PMI Kota Yogyakarta tahun 2019 ini berjalan dengan baik. Perkembangannya pun hingga saat ini sangat baik. Kami bersyukur sejauh ini tidak ada kendala besar yang kami alami," ungkapnya pada Tribunjogja.com, Kamis (5/9/2019).
Lilik mengatakan bahwa dukungan dari para pengusaha di Kota Yogyakarta sangat besar.
• Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet
Selain Bakpia Pathok 25, pengusaha yang selalu mendukung kegiatan Bulan Dana PMI Kota Yogyakarta adalah Toko Gardena, Toko Roti Murni, Malioboro Mall dan para pengusaha yang lain.
"Dengan banyaknya dukungan dari para pengusaha di Kota Yogyakarta ini, kami berharap dapat menjadi penggerak pengusaha-pengusaha yang lain untuk turut membantu menyukseskan kegiatan Bulan Dana PMI Kota Yogyakarta tahun 2019 ini," ucapnya.
Meski masih jauh dari target, Lilik optimis bahwa PMI Kota Yogyakarta dapat menggali potensi dari masyarakat dengan lebih maksimal mengingat dana operasional yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan PMI Kota Yogyakarta setiap tahun sekitar Rp 1,2 miliar.
"Jika ini tidak tercapai maka operasional kegiatan PMI Kota Yogyakarta akan terganggu.
• Bulan Dana PMI 2019 di Kota Yogya Berpotensi Kantongi Rp 600 Juta
Sebelumnya, Ketua Bulan Dana PMI Kota Yogyakarta, Kombes Pol Armaini menargetkan masing-masing Polsek mampu menggalang dana minimal Rp 10 juta.
"Satu bendel kupon ini nilainya Rp 2,6 juta saya rasa terlalu kecil. Jadi saya minta untuk semua Kapolsek untuk bisa mengumpulkan minimal Rp 10 juta. Sanggup ya?," jelasnya.
Pernyataan sekaligus perintah Armaini tersebut pun diamini oleh 14 Kapolsek yang hadir.
Armaini menjelaskan bahwa setidaknya, dari seluruh Polsek akan didapatkan sumbangan sebesar Rp 140 juta selama Bulan Dana PMI.
Dana tersebut terlepas dari kupon yang juga diedarkan di masyarakat. Mulai dari kupon untuk siswa SD sebesar Rp 1.000, siswa SMP dan SMA sebesar Rp 2 ribu, masyarakat umum Rp 2 ribu, PNS golongan 1-4 mulai dari Rp 3-10 ribu.
• Walikota Magelang Sumbangkan Gaji untuk Bulan Dana PMI
"Sumbangan yang terkumpul dalam Bulan Dana PMI ini merupakan sumbangan sukarela dari masyarakat untuk operasional PMI Kota Yogyakarta pada 2020. Adapun jenis kegiatan meliputi kesiapsiagaan, pelayanan bencana, transfusi darah, dan sebagainya," ujarnya.
Ia menambahkan, bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam Bulan Dana PMI ini, bisa menyumbang melalui BPD DIY dengan nomor rekening 006231046678 an Panitia Bulan Dana PMI.
"Bulan dana PMI ini berlangsung sejak 1 Juli hingga 30 September 2019. Kami berkomitmen untuk bekerja dengan sungguh-sungguh agar mampu mendukung PMI," bebernya.
Senada dengan Armaini, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti juga mengaku akan mengundang seluruh Camat terkait pembagian kupon Bulan Dana PMI Kota Yogyakarta.
Sama dengan target yabg dibebankan pada masing-masing Polsek, Haryadi meminta masing-masing Camat agar mampu menggalang dana minimal Rp 10 juta selama pelaksanaan Bulan Dana PMI.
• PMI Sleman Berikan Layanan Darah Gratis Lewat Program Lada Manis
"Harapannya Koramil juga melakukan hal yang sama sehingga bisa terkumpul Rp 420juta. InsyaAllah tidak tumpang tindih karena Polsek, Koramil, Camat punya sasaran sendiri," bebernya.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya juga akan bertemu dengan para pelaku dunia usaha di Kota Yogyakarta dan mendorong mereka untuk memberikan donasi dalam Bulan Dana PMI Kota Yogyakarta 2019.
"Saat Gala Dinner harapannya terkumpul Rp 380juta. Coba ditawarkan kupon edisi khusus mulai Rp 1juta-Rp 10juta. Jangan sampai pengusaha merasakan susahnya cari darah baru mau nyumbang," ungkapnya.
Ia pun berpesan kepada PMI agar bisa profesional dan menjunjung akuntabikitas yang tinggi sehingga mendapatkan kepercayaan dari publik.
Kemampuan mengelola keuangan juga dinilai penting untuk terbebas dari dugaan praktik korupsi.
"Saya minta coba tahun depan diperpanjang Januari sampai Desember. Tahun ini Bulan Dana PMI bisa diperpanjang waktunya? Jangan September tapi sampai Oktober karena ada HUT kota, ini peluang," tegasnya.(*)