Warga Sebut Penambang Pasir Kali Boyong Sleman Kebanyakan Berasal dari Luar DIY
Korban yang tertimbun longsoran ditemukan oleh penambang lain pada Minggu (01/09/2019) siang.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Seorang pekerja tambang pasir di Kali Boyong, Dusun Kalireso, Candibinangun, Pakem, Sleman tewas tertimbun longsoran.
Korban ditemukan oleh penambang lain pada Minggu (01/09/2019) siang.
Menurut laporan Basarnas DIY dan Kapolsek Pakem, Kompol Haryanta, korban bernama Jumarno (60), laki-laki, warga asal Temanggung, Jawa Tengah.
Sebelumnya, laporan menyebut korban bernama Jumarno.
Paijo (42) (bukan nama sebenarnya), warga Kalireso mengetahui kejadian tersebut setelah ada yang melapor ke RT setempat.
"Saya kebetulan di rumah, lalu mendapat info tersebut. Saat kejadian di lokasi juga sepi nyaris tidak ada orang," jelasnya pada Tribunjogja.com.
Menurut Paijo, Kali Boyong sudah lama dijadikan lokasi penambangan pasir rakyat.
Penambangan lebih banyak dilakukan secara manual. Pekerjanya pun lebih banyak dari luar DIY.
Ia mengatakan kecelakaan kerja sangat jarang terjadi. Sepengetahuannya, ini peristiwa kecelakaan kedua yang pernah terjadi di kawasan tersebut.
"Dulu sekali pernah kejadian juga, tapi sudah lama," tutur Paijo.
Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto, melalui pesan singkat mengatakan korban ditemukan oleh pekerja lain bernama Samdi, warga Labasan, Pakembinangun, Pakem, Sleman.
Berdasarkan keterangan Samidi, korban ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB.
Samidi yang bermaksud mencari pasir melihat ada tebing yang longsor.
Saat itulah kemudian saksi menemukan korban.
"Saat ditemukan, korban dalam kondisi sudah tertimbun pasir dan batu. Saksi pun langsung melapor ke RT setempat untuk selanjutnya dilakukan proses evakuasi," jelas Pipit.
Sementara menurut Kapolsek Pakem Kompol Haryanta yang juga berada di lokasi mengatakan proses evakuasi memakan waktu cukup lama.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com, medan menuju lokasi tergolong sulit, sebab harus melintasi aliran Kali Boyong. Jalurnya pun dominan berbatu dengan ukuran kecil hingga sedang.
"Proses evakuasi memakan waktu sekitar 2 jam lamanya, dibantu juga oleh warga," jelas Haryanta.
Evakuasi korban berhasil dilakukan sekitar pukul 12.22 WIB. Menurut Pipit, jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kalasan. Jasad dibawa dengan menggunakan Ambulans.(*)
