Pendidikan
Maria Clara Yubilea Sidharta, Sarjana Termuda UNY yang Jenius Meski Berkebutuhan Khusus
Dengan keterbatasannya, ia bisa lulus di usia muda dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,76.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Dengan bimbingan Patricia, Lala belajar menggunakan buku bekas milik kakak sepupunya.
Meski bersekolah di rumah, Lala memiliki banyak teman. Ia aktif di berbagai komunitas seperti Komunitas Sesama Homeschoolers, komunitas menari, dan komunitas musik.
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi tempatnya menghabiskan waktu bersama kawan-kawan.
• Garuda UNY Team Targetkan Bawa Pulang Trofi dalam Formula SAE Japan 2019
Karena cepat belajar, Lala pun berhasil menuntaskan ujian Kejar Paket B (setara SMP) dan Kejar Paket C (setara SMA) di tahun 2013 dan 2015 dengan nilai ujian yang juga bagus.
Di usia belia, Lala bahkan telah menguasai Bahasa Inggris, Perancis, dan Jepang.
Ia belajar bahasa dari percakapan sehari-hari dan berselancar di dunia maya.
Hingga pada akhirnya, Lala meminta ke orang tua untuk berkuliah dan kembali bergabung dengan teman-temannya yang tidak berkebutuhan khusus.
Lala menceritakan, pertimbangan memilih jurusan bahasa adalah buah saran dari tes IQ yang telah ia lalui sebelumnya.
"Awalnya pengen Sastra Rusia. Karena masih terlalu kecil jadi belum boleh keluar kota. Di Jogja ini yang ada selain bahasa Indonesia dan Inggris kan adanya Prancis, Jepang, Jerman. Ternyata diterima di bahasa Jerman," ungkap Lala.
Lalu sudah menjadi mahasiswa UNY pada usia 15 tahun.
Selama perkuliahan, Lala tidak mendapatkan kendala dalam proses belajarnya.
Dosen dan teman-teman Lala sangat suportif membantunya belajar.
Bahkan Lala kerap dijadikan rebutan apabila terdapat tugas beregu ataupun dalam pembentukan kelompok.
"Jadi lingkungan di UNY inklusif. Ada dua alasan sebenarnya. Pertama karena Lala masih imut, anak usia 15 tahun, dan kedua karena Lala cepat belajarnya. Setahun belajar Jerman, dia sudah fasih," beber Patricia.
• UNY Raih Peringkat ke-16 Klasterisasi Perguruan Tinggi di Indonesia 2019
Ibu Memutuskan Kuliah Lagi