Dinas Kesehatan Bantul Imbau Warga Waspadai ISPA saat Musim Kemarau
Penyakit pernafasan ini kerap muncul saat musim kering karena kelembaban rendah dan berdebu.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengimbau masyarakat agar mewaspadai penyakit Inspeksi Saluran pernafasan atau ISPA selama musim kemarau.
Penyakit pernafasan ini kerap muncul saat musim kering karena kelembaban rendah dan berdebu.
"Musim kemarau ISPA ini masih cukup tinggi. Batik-pilek. Sebabnya, karena berdebu dan kadang karena kelembaban rendah," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr Fauzan, Minggu (1/9/2019).
Fauzan meminta selama musim kemarau warga Bantul supaya memperhatikan kebersihan lingkungan dengan baik.
Jangan sampai, penyakit yang seharusnya bisa diantisipasi itu tetapi malah justru menyerang keluarga.
"Masker bisa dipakai kalau mau bepergian," kata dia, memberikan anjuran.
Adapun ditanya berapa jumlah warga Bantul yang saat ini terserang ISPA, Fauzan mengakui saat ini masih dalam proses pendataan.
Kendati demikian, ia menyarankan kepada warga Bantul yang terkena ISPA agar segera diobati.
Pasalnya, meskipun terkesan sepele, namun ISPA cukup berbahaya.
ISPA sendiri disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang langsung pada saluran pernafasan.
Seperti mulut dan hidung.
Gejalanya, kata Fauzan bisa ditandai dengan batuk dan pilek. Kemudian serak pada tenggorokan.
Pada taraf yang sudah akut, penyakit ini bisa menyebabkan radang tenggorokan.
"Bahkan bisa terus sampai ke-bawah. Dari tenggorokan sampai ke Paru-paru," terangnya.
Selain ISPA, penyakit yang perlu diwaspadai, kata Fauzan adalah penyakit pada sistem integumen.
Seperti kulit kering bersisik ataupun gatal-gatal. Itu menurutnya yang masih dominan terjadi saat musim kemarau. (*)