Sidang Kasus Mutilasi Guru Honorer di Kediri, Saksi Sebut Korban Sempat Teriak Minta Tolong
Sidang Kasus Mutilasi Guru Honorer, Saksi Sebut Korban Sempat Teriak Minta Tolong
Terkait dengan penjelasan dari kesaksian Isman dan Nurdirman, kedua terdakwa Aris Sugianto dan Azis Prakoso yang didampingi penasehat hukum, Taufiq Dwi Kusuma dan Rekan tidak memberikan tanggapannya.
Sedangkan M Soleh saat bersaksi mengaku telah mengenal dengan kedua terdakwa. Malahan saat Aris berniat mencari lokasi untuk membuka warung juga dibantu oleh Soleh.
• Demo di Jayapura, Terdengar Suara Tembakan Hingga Gas Air Mata, Pendemo Mulai Mundur
Hanya saja warung nasi goreng Malaysia itu hanya buka sekitar dua minggu kemudian tutup.
"Warungnya dikontrak setahun Rp 2 juta, namun baru dibayar Rp 1 juta," jelasnya.
Soleh juga sempat menanyakan mengapa warungnya tutup kepada Azis. Dari penjelasan yang diterimanya lewat chating WA warung tutup karena akan merantau ke Malaysia lewat Batam.
Usai memeriksa ketiga saksi, Ketua Majelis Hakim Fahmi Hary Nugroho,SH sempat menawarkan persidangan perkara pembunuhan dan mutilasi digelar dua kali seminggu.
Pertimbangannya karena saksi yang harus dihadirkan banyak. Sehingga sidang dilakukan dua kali seminggu Senin dan Kamis. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Baru Terungkap, Guru Honorer Korban Mutilasi di Kediri Sempat Berteriak Minta Tolong.