Yogyakarta
Menhub Budi Karya Minta Frekuensi Kereta Api Bandara YIA Ditingkatkan
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyusun pola operasi baru terhadap kereta yang melintas di Stasiun Kedun
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
Kedua bandara itu juga beroperasi berbarengan dan saling terkoneksi.
"Sekarang mungkin, katakanlah ada 10 juta penumpang, masing-masing bandara lima juta penumpang. Kalau bisa, kita cover semuanya (dengan kereta bandara) namun di sini kan akan meningkat terus," kata Budi.
Terkait jalur kereta menuju Bandara YIA, Budi menyebut trasenya akan dibangun dengan kobinasi tipe elevated (melayang) maupun at grade (datar).
Hanya saja, jalur ini tidak ada yang benar-benar sejajar permukaan tanah melainkan rata-rata jalurnya berada di ketinggian 3-4 meter.
Stasiun Kedundang nantinya akan diaktifkan lagi menjadi stasiun persimpangan dari jalur utama selatan dengan jalur menuju bandara.
"Prinsipnya tidak ada yang di tanah, at grade ini flat di ketinggian 3-6 meter. Pembebasan lahan tetap perlu tapi nanti orang masih bisa melintas di bawahnya,"kata Budi.
Budi mengatakan pihaknya terus mendorong maskapai untuk memindahkan penerbangan rute luar Jawa ke YIA.
Seperti rute Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan lainnya. Ini menjadi harapan Kemenhub agar jumlah penerbangan yang dilayani Bandara YIA terus bertambah, khususnya untuk rute luar Jawa.
Bandara baru ini diperkirakan akan rampung sepenuhnya dan beroperasi secara penuh di Februari 2020 dengan setidaknya ada 66 jadwal penerbangan yang dilayani.
Puluhan jadwal penerbangan itu dipindahkan dari Bandara Adisucipto dan semuanya merupakan rute luar Jawa.
Budi berharap pemindahan jadwal penerbangan itu bisa tuntas saat musim libur Lebaran 2020 nanti.
"Itu bisa jadi patokan sehingga KAI bisa memaksimalkan penyelesaian proyeknya," tukas Budi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, Zulmafendi mengatakan jalur kereta bandara YIA pada tahap awal akan dibangun sepanjang 500 meter pada sisi Stasiun Kedundang maupun di area bandara.
Lelang pekerjaan akan digelar pada Oktober 2019 mendatang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan aksesibilitas menjadi persoalan tersendiri yang harus dipecahkan dalam rangka pengembangan bandara.
Hal ini terkait konektivitas antar moda untuk mempermudah akses masyarakat pengguna jasa penerbangan.
Pihaknya berharap rencana pembangunan jalur jalan tol maupun jalur kereta bandara lebih cepat direalisasikan.
"Aksesibilitas dan transportasi bisa mendukung kelancaran pengembangan bandara,"kata Faik.(TRIBUNJOGJA.COM)