Komunitas Kandang Kebo Gelar Blusukan Seru ke Tiga Situs Sejarah Beda Masa
Komunitas Sejarah Kandang Kebo yang didukung Direktorat Sejarah Kementerian Kebudayaan RI, menggelar “blusukan seru” tiga situs sejarah berbeda masa
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Pengetahuan tentang fenomena geologis di situs ini juga sangat menarik dipahami, mengingat Candi Kedulan relatif utuh saat ditemukan.
Reruntuhan bangunan ini terkubur sekitar 10 meter di bawah permukaan tanah.
Lapisan tebal boulder, kerakal, kerikil, pasir, abu vulkanik Merapi menimbun candi yang pada masa lalu dinamai Parhyangan Haji i Tigaharyyan atau bangunan suci di Tiga Ron atau Tlu Ron.
Sesudah dari Candi Kedulan, peserta blusukan seru akan dibawa ke kawasan Kotagede untuk mengunjungi cikal bakal kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta.
Dari kegiatan blusukan ini, peserta diwajibkan untuk membuat paper yang nantinya akan digunakan sebagai bahan penulisan pada workshop yang diselenggarakan 2-3 September 2019.
Workshop ini akan diisi pemateri para ahli sejarah, arkeolog, akademisi terdiri Drs Marsis Sutopo, mantan Kepala Balai Konservasi Borobudur.
Kemudian Dr Djoko Dwiyanto, epigraf yang juga ahli sejarah masa Mataram Kuno. Pembicara selanjutnya HY Agus Murdiyastomo MHum dan Heri Priyatmoko MA yang akan mengupas historiografi sejarah nasional.
Komunitas Kandang Kebo adalah kumpulan berbagai individu yang memiliki minat besar dan kecintaan terhadap sejarah nasional Indonesia.
Anggota dan simpatisan komunitas tersebar di berbagai daerah di Pulau Jawa, yang masing-masing memiliki passion terhadap sejarah dan peninggalan sejarah di wilayahnya masing-masing.
Komunitas ini dikenal aktif melakukan ‘blusukan” ke situs-situs sejarah yang sudah diselamatkan dan dipugar.
Juga kerap menjejaki situs-situs dan peninggalan sejarah yang jarang diketahui umum, dan terkesan terpinggirkan.
Meski tidak hanya fokus pada sejarah masa klasik (masa kejayaan Hindu/Budha atau Mataram Kuno), sebagian anggota dan simpatisan komunitas ini memiliki minat besar pada periode ini.
Komunitas Kandang Kebo yang memiliki secretariat di Ngaliyan, Wedomartani, Sleman, dalam dua tahun terakhir sudah dua kali menggelar sarasehan besar.
Kegiatan itu diikuti blusukan seru ke sejumlah situs sejarah masa klasik di DIY dan Jateng.(Tribunjogja.com/Setya Krisna Sumarga)
