Komunitas Kandang Kebo Gelar Blusukan Seru ke Tiga Situs Sejarah Beda Masa

Komunitas Sejarah Kandang Kebo yang didukung Direktorat Sejarah Kementerian Kebudayaan RI, menggelar “blusukan seru” tiga situs sejarah berbeda masa

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
Candi Kedulan saat pemugaran 2018 - Lingga dan yoni candi induk telah terpasang di tempat aslinya. Saat ini candi induk telah berdiri, dilanjutkan pemugaran tiga candi perwara sepanjang 201 

Komunitas Kandang Kebo Gelar Blusukan Seru ke Tiga Situs Sejarah Beda Masa

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Komunitas Sejarah Kandang Kebo yang didukung Direktorat Sejarah Kementerian Kebudayaan RI, menggelar “blusukan seru” tiga situs sejarah berbeda masa.

Blusukan atau lawatan sejarah ini akan digelar Minggu (25/8/2019).

Tiga situs yang akan dikunjungi oleh sekitar 150 peserta ini mewakili tiga periode kesejarahan Nusantara atau Indonesia.

Pertama situs Candi Kedulan di Tirtomartani Kalasan, Sleman, yang mewakili sejarah kebudayaan masa klasik atau Mataram Kuno. Ini periode ketika masyarakat Hindhu dan Budha menguasai Jawa dan Nusantara.

Menguak Jejak Gempa Dahsyat dan Amukan Merapi di Candi Kedulan Ratusan Tahun Silam

Kedua, situs eks Keraton Kotagedhe di Kotagede, Yogyakarta. Komplek yang terdiri masjid, makam, sendang, dan sisa-sisa bagian inti Keraton Mataram era Kotagede ini mewakili masa Islam.

Masjid Gede Mataram Kotagede Yogyakarta Bermula dari Langgar di Alas Mentaok

Situs ketiga yang akan dikunjungi adalah rumah kalang di Kotagede, yang dibangun pada masa penjajahan Belanda.

Rumah kalang di Kotagede ini mewakili kebudayaan masa kolonial yang cukup mempengaruhi arsitektur bangunan besar masa itu.

Singgah di Obyek Wisata Sejarah Makam Raja-raja Mataram Kuno di Kotagede Yogyakarta

Menurut Ketua Panitia Kegiatan Blusukan, Goenawan A Sambodo, kegiatan ini serangkaian dengan Workshop Penulisan Sejarah yang akan digelar di kampus UNY, 2-3 September 2019.

Target peserta adalah guru sejarah, pelajar SMA/SMK, komunitas sejarah, dan masyarakat umum yang meminati kegiatan kesejarahan nasional.

Menurut Goenawan yang akrab disapa Mbah Goen, kegiatan blusukan seru Kandang Kebo akan diawali di halaman Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) DIY di Bogem, Kalasan.

Setelah seremoni pembukaan dan pelepasan, peserta akan diajak berkeliling halaman dan ruang-ruang terbuka tempat penyimpanan artefak sejarah.

Koleksi benda sejarah di BPCB DIY ditemukan atau diselamatkan dari berbagai lokasi di Yogyakarta. Sejumlah koleksi penting disimpan di museum mini lembaga ini, di antaranya prasasti Salimar dari Demangan, prasasti Sumundul, Pananggaran, dan Tlu Ron dari Candi Kedulan.

Koleksi penting lainnya sejumlah prasasti dari komplek Keraton Ratu Boko. Setelah dari BPCB DIY, peserta dari berbagai daerah akan dibawa ke komplek Candi Kedulan.

Di lokasi situs menarik ini peserta akan diajak berkeliling dan mendapatkan penjelasan berbagai aspek terkait pembangunan bangunan keagamaan Hindhu ini.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved