Pengakuan Pemain Jathilan Jika Kesurupan Makan Beling dan Penjelasannya Secara Medis
benarkah para pemain jathilan itu kesurupan karena dirasuki roh halus? Bagaimana rasanya jika berada dalam kondisi kesurupan? Begini penjelasannya
Korban dibawa ke ruang ganti yang bersebelahan dengan panggung.
Namun akhirnya nyawa korban tidak tertolong.
Pengakuan pemain jathilan
Tribun Jateng pernah mewawancarai pemain Jathilan yang mengaku sering dirasuki roh halus.
Salah satunya diungkap oleh Ketua Kelompok Tari Jaran Eblek Tri Tunggal, Kebumen, Sudaryono.
"Dia kesurupan roh halus. Itu biasa kalau kami pentas. Tiap penari memiliki roh dalam, yang dapat merasuki tubuh saat menarikan Jaran Eblek," katanya saat menjelaskan salah satu pemainnya yang bertingkah aneh.
Rohman, nama pemain jathilan yang kerasukan tersebut, perlahan-lahan sadar.
Dia berdiri sambil beberapa kali meludah.
Pemuda desa setempat itu tak sadar sudah memakan kemenyan dan beling dari pecahan botol kaca.
"Saat kerasukan rasanya seperti sedang bermimpi jalan. Suasana sepi, sunyi. Saya tidak melihat sosok yang merasuki," ungkap Rohman.
Bagaimana dengan pecahan kaca yang sempat termakan?
Rohman menjawab material tersebut seakan menjadi air di dalam tubuh.
"Jadi aman. Saya tidak pernah merasa sakit setelah memakan kaca. Sudah berulang kali ikut menarikan Jaran Eblek ini," ujarnya.
Tinjauan medis kerasukan
Ketua Departemen Psikiatri FK-UGM, Dr dr Carla Raymondalexas Marchira, SpKJ (K), dalam kesempatan wawancara dengan tribunjogja.com 2017 lalu memaparkan bahwa kesadaran manusia itu dibagi menjadi tiga fase, yakni fase conscious mind (alam sadar), subconscious mind (alam bawah sadar) dan unconscious (tidak sadar).