Tol Bawen Yogyakarta
Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Rencananya Sejajar dengan Jalur Kereta Api
Untuk jalur kereta api ini rencananya akan dibuat sejajar dengan tol Bawen-Yogyakarta Namun, hingga saat ini belum ada presentasi dari PT KAI
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Iwan Al Khasni
Jalan Tol Bawen-Yogyakarta Rencananya Sejajar dengan Jalur Kereta Api
TRIBUNjogja.com Yogyakarta --- Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah menyusun rencana dan desain entry dan exit tol yang berada di wilayah Yogyakarta.
Kepala Bappeda, Budi Wibowo menjelaskan, enam exit dan entry tol ini akan dibangun di jalan tol sepanjang 11 kilometer yang membelah dari kawasan Lottemart, Maguwoharjo sampai Ringroad Barat.
Enam jalan ini nantinya menuju ke kawasan-kawasan ekonomi dan wisata yang ada di Yogyakarta.
“Jadi kalau pengguna jalan tol mau singgah di Yogyakarta nanti bisa diarahkan ke tempat-tempat wisata yang ada,” ujarnya.
Adapun jalur tol elevated atau melayang ini nantinya akan sepanjang ringroad utara hingga barat.
Dari kawasan Kronggahan, Sleman, jika ke kiri akan ke arah Gamping-Wates dan tembus ke arah bandara.
Sementara, jika ke kanan akan menuju tol di kawasan Ancol dan sampai Candi Borobudur.
“Untuk jalur kereta api ini rencananya akan dibuat sejajar dengan tol Bawen-Yogyakarta ,"
"Namun, hingga saat ini belum ada presentasi dari PT KAI. Ini sesuai dengan usulan Ngarsa Dalem jika jalur KA dari Yogya menuju Borobudur dibuat melayang sejajar dengan jalan tol,” katanya.
• Pengukuran untuk Jalur Kereta Api Dihentikan Sementara
• Rel KA Yogyakarta-Borobudur Akan Diaktifkan Kembali, Bangunan di Atas Trase Lama Jadi PR
• Patok Jalur Kereta Terpasang di Sawah, DP3 Sleman Sebut Tidak Ada Pemberitahuan
Budi juga meminta warga masyarakat untuk tidak resah dan menanggapi isu-isu mengenai pembebasan lahan.
Munculnya spekulan tanah yang berujung pada kerugian masyarakat pun harus disadari dan diantisipasi.

Dimana entry dan exit tol bakal dibangun?
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY, Hananto Hadi Purnomo mengatakan, belum bisa memberikan informasi karena rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.