Kulon Progo
Masih Ada Ribuan Anak Stunting di Kulon Progo, Perlu Langkah Terintegrasi Mengatasinya
Sebanyak 3.157 anak di Kulon Progo tercatat mengalami stunting menurut pendataan Dinas Kesehatan Kulon Progo hingga 2018 lalu.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak 3.157 anak di Kulon Progo tercatat mengalami stunting menurut pendataan Dinas Kesehatan Kulon Progo hingga 2018 lalu.
Perlu kerjasama terintegrasi dari semua pihak untuk menekan angka tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kulon Progo, Hunik Rimawati mengatakan pada 2018 tercatat angka stunting di Kulon Progo sebanyak 14,31 persen atau sekitar 3.157 anak.
Wilayah dengan jumlah kasus terbanyak ada di Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, dan Kokap.
"Kondisi ini memerlukan langkah penanganan yang lebih sistematis,"kata Hunik dalam keterangannya, Minggu (11/8/2019).
• Gemar Makan Ikan Bisa Cegah Stunting
Rencana inovasi penanganan stunting sebetulnya juga digagas pihaknya dengan program fortifikasi atau penambahan zat mikro ke dalam bahan pangan tertentu untuk meningkatkan nilai gizinya.
Namun, hal ini menurutnya masih perlu dilakukan kajian lebih dalam lagi.
Kasus anak balita stunting di Kulon Progo menurutnya disebabkan oleh beberapa hal seperti pola asuh dan kurang asupan gizi.
Tubuh pendek pada anak balita juga bisa disebabkan oleh faktor pemicu lainnya seperti karena ada cacat dari lahir ataupun kebiasaan merokok dari salah satu anggota keluarga.
Untuk itu, diperlukan kampanye lebih gencar lagi kepada masyarakat untuk penanggulangan stunting ini.
"Pada 19 Agustus nanti rencananya ada talkshow dengan sasaran remaja putri," kata Hunik.
• Pemkab Kulon Progo Tangani Stunting Secara Sistematis dan Terstruktur
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan kerjasama antar organisasi perangkat daerah (OPD) saat ini belum terintegrasi dengan cukup baik.
Adapun di Kulon Progo ada lima pilar komitmen penanganan stunting.
Yakni, komitmen dan disiplin pimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku serta konvergensi program pusat, daerah, dan desa, ketahanan pangan dan gizim hingga pemantauan dan evaluasi.
"Selain itu juga bagaimana agar bisa merevisi penyempurnaan peraturan bupati tentang penanggulangan stunting dan keterlibatan OPD di dalam penanggulangannya," kata Sri.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Setda Kulon Progo, Jumanto mengatakan ada beberapa langkah yang akan ditempuh dalam mengefektifkan penanggulangan stunting.
Di antaranya revisi Perbup, kampanye stunting, konvergensi rembuk stunting tingkat kabupaten, memperkuat komunikasi antar OPD dan membuat surat rekomendasi ke beberapa kementerian terkait stunting.(TRIBUNJOGJA.COM)