Jawa
Terdampak Kekeringan, Warga Magelang Mulai Kesulitan Air Bersih
Dusun Ngemplak, Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang telah dilanda kekeringan selama 3-4 bulan terakhir.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang.
Warga di wilayah terdampak kekeringan pun merasa kesulitan mendapatkan air bersih.
Mereka mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah.
Ada juga yang mesti membeli air untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari.
Seperti di Dusun Ngemplak, Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, yang dilanda kekeringan selama 3-4 bulan terakhir.
• Palette: Tips Merawat Wajah Saat Musim Panas
Sumber air yang diandalkan yakni sumur, sudah mengering sejak lama. Warga pun kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kekeringan sudah terjadi 3-4 bulan ini di desa kami. Warga di sini kesulitan mencari air bersih. Sumber air di sumur telah kering. Ada tersisa satu atau dua ember saja, tetapi langsung habis. Padahal kami sangat membutuhkan air untuk kebutuhan minum, memasak, dan lainnya," kata Mahmud, (54), warga Dusun Ngemplak, Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jumat (9/8/2019) saat ditemui Tribunjogja.com di lokasi pembagian air di desa setempat.
Sumber air lainnya Kali Progo tetapi jaraknya jauh, berjarak lebih dari satu kilometer dengan berjalan kaki.
Air di sana juga telah mengering dan keruh.
Warga pun tidak dapat menggunakan air tersebut untuk minum atau memasak karena tak layak pakai.
• Waspada Kekeringan, Kemarau Tahun Ini Diperkirakan Lebih Lama
"Warga menggunakan air di sungai untuk mandi. Air bersih untuk meminum dan memasak, mengandalkan bantuan dropping air," ujar Mahmud.
Saluran air yang mengalir di sepanjang jalan dusun juga mengering selama musim kemarau ini.
Sebagian warga yang bertani juga kesulitan mendapat pasokan air untuk sawah.
Musim tanam pun hanya sekali setahun.