Kisah Wawan Sang Tukang Becak Berkaki Satu di Yogyakarta, Bersyukur Bakal Dapat Kaki Palsu Kembali
Meski memiliki keterbatasan fisik, Wawan tetap semangat mengayuh becak dan tak menyerah pada keadaan.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masih ingat Wawan, seorang tukang becak di kawasan Taman Budaya Yogyakarta yang beraktivitas dengan satu kaki yang memimpikan kaki palsu?
Banyak masyarakat Yogyakarta yang pedulli akan nasib Wawan, serta mengaku salut pada kegigihan semangatnya.
Meski memiliki keterbatasan fisik, Wawan tetap semangat mengayuh becak dan tak menyerah pada keadaan.
Semangat dan kisahnya ini menjadi sebuah motivasi tersendiri untuk masyarakat.
Kepada Tribunjogja.com, Wawan yang masih aktif mengayuh becak mengakui bahwa banyak orang yang memberikan perhatian kepadanya.
"Syukurlah sampai saat ini masih banyak yang perduli dengan kondisi saya," ujarnya, Rabu (7/8/2019).
• Kisah Wawan Mengayuh Becak dengan Satu Kaki dan Cerita Tentang Keputusan Amputasi
"Kemarin juga ada perwakilan dari Pemkot Yogyakarta dan Basnas yang datang," imbuhnya.
Pria yang selalu optimis dengan kondisinya ini mengakui akan mendapatkan kaki palsu lagi.
"Kemarin ditemui Basnas, mau ngasih kaki palsu lagi," katanya.

"Siang ini (Rabu) mau dijemput, katanya mau diperiksakan lagi di PKU Muhammadiyah. Soalnya bekas operasi yang ada masih terasa sakit," imbuhnya.
Wawan juga menyampaikan bahwa ada beberapa orang dari Jakarta yang mendatanginya.
"Kemarin siang ada beberapa orang yang datang, saya diajak ke Jakarta tanggal 13 nanti. Ngga tahu mau apa disana," tegasnya.
• Kisah Haru Tukang Becak di Beringharjo, Wawan Mengayuh Becak dengan Satu Kaki Demi Keluarga
Wawan juga menyampaikan bahwa dia sangat berterimakasih dengan perhatian dari masyarakat khususnya Yogyakarta atas perhatian yang diberikan.

"Saya sungguh sangat berterimakasih kepada seluruh masyarakat atas doa dan bantuannya," ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Akhirnya saya bisa jalan-jalan lagi. Padahal selama ini cuma bisa duduk di becak. Ini kruk-nya saya gunakan saat mau ke kamar mandi saja," katanya.
"Kalau pakai kruk sedikit kerepotan kalau mau jalan-jalan, jadi cuma digunakan waktu tertentu saja," imbuhnya. (*)