Kota Yogya
Warga Warungboto Tunggu Giliran Penataan Kumuh
Sekitar 24 warga Warungboto yang terdampak telah melakukan pengeprasan bangunan rumah secara mandiri, yakni mundur 3 meter dari bibir sungai.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta memperlihatkan penataan kawasan kumuh di bantaran Sungai Gajahwong, tepatnya sepanjang Jembatan Gembira Loka hingga Jembatan Balirejo, Kelurahan Mujamuju, Kecamatan Umbulharjo pada anggota Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai (Forsidas) Warungboto, Senin (5/8/2019).
Anggota Forsidas Warungboto, Umi Asih mengaku senang atas kunjungan tersebut.
Ia mengatakan bahwa ia dan warga lain telah lama menunggu giliran penataan kawasan kumuh.
• Palette: Tips Merawat Wajah Saat Musim Panas
"Ini ada lampu hijau setelah Mujamuju lalu Warungboto. Kami menanti dan menunggu agar perekonomian kami meningkat, kesehatan meningkat, dan kenyamanan juga meningkat. Kami punya situs Gajahwong yang kental dengan heritage. Berharap dengan situs itu dapat membawa berkah ke lingkungan kami," urainya kepada Tribunjogja.com, di sela-sela kunjungan.
Sembari menunggu penataan, sekitar 24 warga Warungboto yang terdampak telah melakukan pengeprasan bangunan rumah secara mandiri, yakni sesuai aturan mundur 3 meter dari bibir sungai.
"Ngepras mandiri karena kami sadar di bantaran sungai itu kami belum punya sertifikat. Sukarela mundur 3 meter. Tapi masih ada sekitar 11 rumah yang belum mundur," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan bahwa pengerjaan di Mujamuju tersebut telah mencapai 70 persen.
• Lepas dari Kemiskinan, Warga Sleman Diminta Ubah Pola Pikir
Target pengerjaan tiga bulan ke depan atau tepatnya November, seluruh pekerjaan telah selesai.
Termasuk tersambungnya akses jalan dari Jembatan Gembira Loka menuju Jembatan Balirejo.
"Sebelumnya tidak ada jalan. Semua rumah mepet sungai. Sekarang lebar jalan 3 meter. Nantinya mobil pemadam kebakaran bisa lewat. Bisa untuk jogging track juga," ucapnya.
Agus menjelaskan bahwa dari pengeprasan rumah tersebut, warga yang rumahnya dipotong sebanyak 50 persen atau lebih maka akan direlokasi.
Saat ini terdata ada dua rumah di Mujamuju dan satu rumah di Warungboto.
• Komisi V DPR RI Pastikan Proyek Underpass Kentungan Aman
"Warga tersebut akan kami relokasi di rusun yang tak jauh dari lokasi. Saat ini kita tunggu dulu tanahnya clear, lalu kita bangun rusun dengan APBD Kota dan DIY. Luas lahan 350m², tiga lantai, dan sekitar 30 rumah dengan tipe 36," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, tujuan pemantauan tersebut adalah menunjukkan kepada anggota Forsidas tentang penataan kawasan kumuh yang sedang berjalan.