Pendidikan
Mahasiswa UGM Ciptakan Modul Terapi Pengobatan Penderita HIV dan AIDS
ARVA-CEA merupakan metode terapi untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan ARV pada penderita HIV/AIDS.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
Pertemuan pertama berupa psikoedukasi dimana ODHA diberikan materi mengenai mindfulness dan latihan pernafasan.
Lalu pada pertemuan kedua, peserta diajarkan mengenal kesadaran seperti kesadaran pernafasan, pikiran dan deteksi tubuh melalui meditasi.
• Bandara Baru Berpotensi Jadi Titik Rawan Penyebaran HIV/Aids di Yogyakarta
“Pertemuan ketiga berupa kesadaran mencintai diri sendiri yang mengajarkan ODHA untuk menerima keadaan dirinya, mencintai diri sendiri dan orang lain melalui meditasi cinta kasih,” katanya.
Selanjutnya, pada pertemuan keempat diberikan tayangan video inspiratif berupa role model yang sudah memiliki kepatuhan tinggi dalam pengobatan ARV dan sukses menjalani kehidupannya.
“Setelah itu peserta diberikan meditasi compassionate ideal. Selain itu, ODHA juga diminta untuk mempraktekkan meditasi secara mandiri yang ditugaskan dan dipantau melalui buku harian,” ujarnya.
Isma menuturkan inovasi yang mereka lakukan sejalan dengan program pemerintah program kesehatan Three Zeroes, yakni zero new HIV infection, zero AIDS related death dan zero discrimination yang dicanangkan oleh Kemenkes.
Ia berharap program ARVA-CEA diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia sehingga angka kematian akibat HIV/AIDS dapat berkurang. (*)
