Pekerja Wanita Dipaksa Operasi Angkat Rahim Agar Tak Ganggu Pekerjaan saat Menstruasi

Keluarga miskin dan tanpa pendidikan terpaksa membuat pilihan yang memiliki dampak jangka panjang dan fatal yang memengaruhi kesehatan

Editor: iwanoganapriansyah
IST/IFL Science
Pembalut ditempel di beberapa titik di Jadavpur University sebagai bentuk protes melawan seksisme dan patriarki. 

Tidak hanya di India, beberapa negara maju pun kesulitan memahami isu menstruasi. Studi terbaru dari British Medical Journal yang dilakukan pada 33 ribu perempuan di Belanda, mengungkapkan bahwa mereka rata-rata kehilangan produktivitas selama 8,5 hari akibat nyeri dan gejala menstruasi lainnya.

Meski begitu, hanya 14% wanita yang mengaku mengambil izin dari sekolah atau pekerjaan. Dan sayangnya, ketika mereka meminta cuti, hanya 21% perusahaan yang memberikan mereka waktu istirahat dengan alasan sakit.

Sekitar setengah dari populasi global mengalami menstruasi pada titik tertentu dalam hidup mereka. Saatnya kita mematahkan tabu dan mulai menerimanya. (NGI/Gita Laras Widyaningrum)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved