Whale 52, Jenis Paus Paling Kesepian di Dunia yang Tak Pernah Punya Pasangan Hidup, Ini Penyebabnya
Ya, dialah Whale 52, paus paling kesepian di dunia dan selama hidupnya tak memiliki pasangan hidup maupun kawanan lantaran dikira bisu.
Whale 52, Jenis Paus Paling Kesepian di Dunia yang Tak Pernah Punya Pasangan Hidup, Ini Penyebabnya
TRIBUNJOGJA.COM - Mungkin di antara kita belum banyak yang tahu bahwa di dunia ini ada jenis paus paling kesepian karena tak punya pasangan hidup.
Ya, dialah Whale 52, paus paling kesepian di dunia dan selama hidupnya tak memiliki pasangan hidup maupun kawanan lantaran dikira bisu.
Whale 52, si paus paling kesepian di dunia ini memiliki jenis frekuensi suara yang jauh berbeda dengan jenis kawanan paus lainnya di tengah samudra.
Sebagaimana kita tahu, paus merupakan jenis mamalia laut besar yang selalu hidup berkelompok dengan sesama spesiesnya.
Melansir Kompas.com, kelompok besar ini biasanya terdiri dari 6 sampai 10 ekor paus dewasa yang akan bermigrasi setiap tahunnya sesuai pergantian musim.
Peneliti nyaris tidak pernah menemukan seekor paus yang hidup di lautan tanpa kelompok kawanan dalam waktu yang lama.
Namun rupanya di antara ratusan kelompok paus di luar sana, terdapat satu ekor paus yang selalu sendirian dan hidup tanpa kelompok atau pun pasangan bernama Whale 52.
Kasus abnormal langka Whale 52 ini pertama kali ditemukan pada tahun 1989.
Dilansir Grid.ID dari laman Washington Post bulan Januari 2017, paus kesepian ini ditemukan pertama kali oleh seorang peneliti biota laut bernama Dr. William Watkins dari Oceanographic Institution Woods Hole.
Kala itu Dr. Watkins tengah memperlajari siklus perkawinan sekelompok paus bongkok dan paus biru di laut Samudra Pasifik.
Saat tengah mempelajari frekuensi suara nyanyian khas yang dihasilkan paus jantan selama musim kawin, Dr. Watkins tiba-tiba menangkap fruekensi suara seekor paus jantan yang berbeda dari yang lain.
Paus jantan tersebut menghasilkan suara nyanyian pada frekuensi 52 Hertz.
Frekuensi ini lebih tinggi daripada frekuensi komunikasi paus normal yang pada umumnya hanya berkisar antara 12 sampai 40 Hertz.
Lantaran frekuensi suara paus tersebut di luar frekuensi pada umumnya, tidak ada satupun paus yang mampu mendengar atau merespon suara paus yang abnormal itu.
Paus abnormal tersebut dilaporkan Dr. Watkins terus-menerus bernyanyi di sepanjang musim kawin, namun tidak ada satupun paus yang membalas suaranya.