Mengenal dan Mewaspadai 'Rip Current', Arus Balik Laut yang Bisa Membuat Kita Terseret dan Hanyut
Rip current adalah jenis arus air tertentu yang dapat terjadi di dekat pantai dengan ombak yang menghempas.
TRIBUNJOGJA.COM - Kita mungkin pernah mendengar peristiwa di mana ada wisatawan yang meninggal dunia karena terseret arus saat bermain di pantai.
Kadang peristiwa ini dikaitkan dengan hal-hal mistis. Seperti kisah Nyi Roro Kidul.
Padahal peristiwa ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Dalam sains, para ahli menyebutnya rip current atau arus pecah/arus balik.
Dari sekian banyak arus yang Anda tahu atau pernah lihat, arus inilah yang wajib kita waspadai ketika sedang bermain di pantai.
Rip current
Dilansir dari weather.gov pada Minggu (26/6/2019), rip current adalah jenis arus air tertentu yang dapat terjadi di dekat pantai dengan ombak yang menghempas.
Jenis pecahan arusnya sangat kuat, terlokalisir, sempit, namun sangat kuat dan berkecepatan tinggi.
Jika seseorang berada di dalam arusnya, akan sangat berbahaya.
Sebab, terkadang dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Bahkan untuk perenang yang terampil sekalipun.
Tak heran jika Anda tidak bisa berenang atau tidak terampil di dalam air, kemungkinan besar Anda akan panik atau kehabisan tenaga dengan mencoba berenang langsung melawan aliran air.
Inilah yang membuat rata-rata orang yang mengalaminya tak bisa selamat.
Ingat, rip current berbeda dengan arus biasa. Di mana dia tidak menarik atau menahan seseorang di bawah air.
Melainkan dia membuat obyek yang berada di dalam rip current menjadi mengambang, termasuk orang.
Kekuatan rip current juga sangat besar, kuat, dan mematikan. Saking kuatnya, jenis arus ini bisa mengalahkan gelombang yang datang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/bmkg-waspada-hari-ini-ketinggian-ombak-pesisir-selatan-diy-diperkirakan-7-meter_20180725_083450.jpg)