Yogyakarta
Dari Pecel Lele, Banting Setir untuk Jual Sambal Kemasan
Yeni, wanita berusia 38 tahun asal Celeban Tahunan Umbulharjo adalah pemilik usaha kuliner Sambal Joss yakni sambal kemasan dalam botol dengan beragam
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
"Jadi cabai yang mahal bukan kendala. Kadang hari ini cabai mahal, tapi sambal kita masih ada dan itu saat cabai murah. Kalau masih mahal, kita turunkan produksi per botol. Jadi bukan menjual dengan harga lebih mahal," tuturnya.
Ia pun mengandalkan pemasaran secara online.
Bermodal kartu nama yang lengkap dengan nama, alamat, serta nomor telepon, ia saat ini telah memiliki pelanggan tetap yang berada di Jakarta, Salatiga, Demak, dan sebagainya.
Yeni menambahkan, tak kurang dari Rp 800ribu tiap bulannya dihasilkan dari penjualan sambal kemasannya tersebut.
Tak hanya rajin menerima orderan dari luar kota, namun juga dari tetangga serta warga Kota Yogyakarta juga banyak yang telah menjadi penikmat Sambal Joss tersebut.
"Saat ini kami masih mengurus PIRT. Selain itu kami juga terus konsisten dalam kuliner ini agar bisa bersaing di pasar," ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwisutono menjelaskan bahwa pihaknya secara bertahap melatih pelaku IKM, UKM, dan UMKM untuk bisa memasarkan produknya secara online.
"Karena kalau zaman sekarang hanya mengandalkan lapak yang ada, akan ketinggalan. Jadi mulai dari pelaku-pelaku kecil juga harus bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk bisa mengembangkan produknya," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM | Kurniatul Hidayah)