Jawa
Pasien RSJ di Magelang Diduga Meninggal Tak Wajar, Ada Bekas Luka di Mata dan Pinggang
Simsa bercerita, pamannya saat dibawa dalam keadaan fisik yang sehat, sampai keluarga dikabari bahwa pamannya mengalami sesak napas
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Seorang pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof dr Soerojo Magelang, Rob Pendi (52), warga Losmenan, RT01/RW05, Kelurahan Panjang, Magelang Tengah, Kota Magelang, meninggal dunia diduga dengan cara tak wajar.
Pasalnya, di tubuh pasien terdapat luka-luka diduga tanda kekerasan.
Keluarga pun tak terima dan melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Keluarga pasien, Simsa Kristanto (23), menceritakan kejadian yang menimpa pamannya tersebut. Pamannya, Pendi, memang mengidap gangguan kejiwaan sejak lama.
Minggu (16/6/2019) kemarin, penyakit Pendi tiba-tiba kambuh. Lalu pada Senin (17/6/2019) lalu, Pendi dibawa ke RSJ Prof dr Soerojo Magelang.
• RSJ Kota Magelang Layani Vaksinasi Meningitis Internasional
"Pak Pendi sudah lama menderita gangguan kejiwaan. Biasanya dia itu tenang, tetapi pas kumat, dia itu pulang ke rumah, bawa sampah-sampah, apa saja dia bawa ke rumah. Dia pun hendak dibawa ke RSJ, sempat berontak, tetapi akhirnya sore itu tenang, dan bisa dibawa ke rumah sakit," ujar Simsa, Kamis (20/6/2019), seusai pemakaman Pendi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Candi Nambangan, Kota Magelang.
Simsa bercerita, pamannya saat dibawa dalam keadaan fisik yang sehat, sampai keluarga dikabari bahwa pamannya mengalami sesak napas pada Selasa (18/6/2019) malam lalu.
Orangtua Simsa, atau adik dari Pendi pun berangkat ke RSJ untuk melihat kondisinya.
Mereka menunggui Pendi dan baru pulang Rabu (19/6/2019) pagi.
Sepulang menunggui pamannya tersebut, ayah dari Simsa bercerita kalau muka pamannya saat dikunjungi sudah bengap ataupun bengkak.
Perutnya lebam.
Saat itu keluarga sempat curiga.
"Bapak saya dikabari oleh rumah sakit, kalau Pak Pendi mengalami sesak napas. Padahal sebelumnya, paman saya itu tidak pernah sakit sesak napas, apalagi jantung. Bapak sama ibu saya nunggui dan baru pulang pagi-pagi itu. Diceritakan, kalau paman saya mukanya sudah bengep," kata Simsa.
Tiba-tiba, Rabu (19/6/2019) siang itu, Bhabinkamtibmas setempat datang dan mengabari kepada Ketua RT bahwa Pendi meninggal dunia.
Keluarga pun bergegas ke sana untuk memastikan kabar tersebut.
Saat diperiksa betul Rob Pendi telah meninggal dunia, tetapi keluarga merasa curiga dengan adanya luka lebam di mata dan pinggang.
• RSJ Ghrasia Siap Menerima Caleg Gagal yang Stres
"Kami langsung melaporkan kejadian ini kepada Polres Magelang. Polisi meminta keluarga untuk memastikan lagi orang yang meninggal dunia tersebut adalah Rob Pendi. Keluarga sudah mengecek lagi, dan benar Rob Pendi yang meninggal, dengan luka-luka tersebut. Kami pun curiga, Pak Pendi itu ke sana itu sehat, tidak ada luka apa-apa, tetapi pulang ada luka-luka tersebut," katanya.
Kasat Reskrim Polres Magelang Kota AKP Rinto Sutopo, membenarkan kejadian tersebut.
Petugas Kepolisian pun langsung meluncur ke RSJ Prof dr Soerojo Magelang, dan memeriksa jasad dari pasien gangguan kejiwaan tersebut.
Tim Kedokteran Forensik RS Bhayangkara Polda Jawa Tengah, didatangkan untuk melakukan autopsi.
Dari hasil pemeriksaan sementara, petugas menemukan ada luka lebam di kelopak mata dan pinggang sebelah kanan.
“Kami tindaklanjut laporan tersebut. Kami cek jenazahnya di rumah sakit dan dari hasil pemeriksaan luar ada luka lebam di kelopak mata dan pinggang sebelah kanan,” ujar Rinto, Kamis (20/6/2019) saat ditemui di kantor Satreskrim Polres Magelang Kota.
• Orang Gila Masuk DPS, KPU Kota Magelang: Perlu Ada Bukti Dari Dokter atau RSJ
Rinto mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian tersebut.
Autopsi tengah diproses oleh Tim Kedokteran Forensik RS Bhayangkara Polda Jawa Tengah. Pihaknya juga memeriksa lima orang perawat RSJ Prof dr Soerojo Magelang sebagai saksi.
Terkait dugaan penganiayaan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus kematian tersebut. Autopsi sedang dilakukan. Lima orang perawat di sana kami panggil dan periksa. Terkait adanya penganiyaan atau tidak, kami masih mendalami itu. Namun dari hasil pemeriksaan sementara kemarin, dokter mengatakan kalau luka tersebut didapat akibat kekerasan menggunakan benda tumpul. Meski demikian, penyelidikan masih dijalankan," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)