Yogyakarta
FKY 2019 Bakal Digelar Bulan Depan
Setelah berjalan selama 30 tahun, pada tahun ini Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) resmi berubah menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY).
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah berjalan selama 30 tahun, pada tahun ini Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) resmi berubah menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY).
Ketua Umum Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019, Paksi Raras Alit mengatakan, berubahnya nama ini didasari oleh kesadaran untuk memelihara dan mengembangkan apa yang selama ini telah ada.
"Konsekuensi nyata dari perubahan nama tersebut adalah festival ini tidak hanya fokus pada seni saja," ujarnya saat berkunjung ke Kantor Tribun Jogja pada Selasa (18/6/2019).
• Musisi Jepang Tampil di FKY 30
Melainkan menjadi tumbuh dan berkembang sehingga mencakup juga obyek-obyek kebudayaan lainnya yang tercantum dalam Perdais Nomor 3 Tahun 2017 yaitu nilai-nilai budaya, pengetahuan dan teknologi, bahasa, adat istiadat, tradisi luhur, benda, dan tentu saja obyek kebudayaan berupa seni.
Obyek-obyek kebudayaan tersebut akan diproyeksikan dalam beberapa program utama FKY 2019 yang akan diselenggarakan pada 4 - 21 Juli 2019 di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.
Hadir dengan ciri khas berbeda, kali ini FKY 2019 mengambil tema besar 'Mulanira' yang merepresentasikan semangat untuk kembali.
Mulanira merupakan kata dalam bahasa jawa yang berarti muasal/ pada awalnya/ wiwitan/ penciptaan/ kelahiran.
• 4 Hal Tak Biasa yang Bisa Dilakukan di FKY 30
"Tema tersebut memiliki makna kembali ke asal mula. Apa yang sebelumnya ditetapkan, mengalami pergeseran yang menuntut kemampuan jawaban tiap generasi," kata dia.
Hal tersebut dipandang mampu menggambarkan kondisi Yogyakarta sebagai ruang yang terbuka terhadap ragam gagasan dan kebudayaan.
Di mana terjadi interaksi-interaksi yang akhimya membentuk karakter kebudayaan Yogyakarta yang memiliki watak terbuka, ramah, toleransi dan luwes.
"Festival Kebudayaan Yogyakarta 2019 'Mulanira' berupaya menjadi peristiwa budaya guna menunjukkan semangat dan karakter keterbukaan, keramahan dan tepa selira," tuturnya.
Lanjutnya, beberapa program utama yang akan digelar dalam FKY 2019 ini yakni Mulanira Malyabhara, Pawai dan Pembukaan, Program 'Wirarna-Wiraga-Wirasa', Pagelaran Wayang Kuiit, Teater, Pasar Seni, Panggung Pertunjukan, Wahana Dolanan, Layar Tancep, Pesta Rakyat Kampung Terban dan Panggung Kontemporer.
Selain Desa Panggungharjo, Bantul, beberapa lokasi penyelenggaraan FKY 2019 yakni Kampoeng Mataraman, Telaga Julantoro, Pendhapa Art Space, Lapangan Patmasuri, Malioboro, Museum Sonobudoyo, Alun-alun Selatan, Museum Dewantara Kirti Griya, Museum Pangeran Diponegoro, Pasar Terban dan Museum Gunung Api Merapi.
• Jogja Video Mapping Festival Meriahkan FKY 30
Direktur Kreatif FKY 2019, Gading Paksi menambahkan, tata kota Yogyakarta yang sejak awal sudah dirancang sebagai kota kosmopolit dan dalam perkembangannya memiliki narasi budaya masing-masing.
