Pendidikan
BSAT Permudah Siswa Tunanetra Belajar Matematika
BSAT ini dikemas dalam berbagai media dan dapat diakses oleh berbagai perangkat keras, mulai dari VCD, sampai dengan smartphone.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Sejumlah hambatan siswa tunanetra dalam pembelajaran matematika beberapa memerlukan akomodasi, baik lingkungan fisik, pemberian instruksi, metode pembelajaran, fasilitas, media pembelajaran, teknologi bantu serta harapan performa siswa.
Salah satu akomodasi pada media pembelajaran adalah penyediaan buku siswa dalam bentuk Braille.
Namun, dalam membaca maupun menulis matematika pada dasarnya berbeda dengan membaca dan menulis teks, yang mana kode Braille ini cukup untuk representasi teks namun tidak cukup merepresentasikan equation denomeration pada simbol matematika.
• 5 Inspirasi Gaya Lebaran Ala Yaseera yang Bakal Bikin Penampilanmu Tetap Kece
Subagya, dalam ujian disertasinya mengenai Pengembangan Buku Siswa Audio Taktual (BSAT) Matematika SMP/Sederajat untuk Siswa Tunanetra yang dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta pada Selasa (18/6/2019) menerangkan, di dalam kegiatan membaca Braille, fiksasi taktual (rabaan ujung jari) tidak sebanding dengan fiksasi visual, karena membaca taktual melibatkan koordinasi gerak jari, tangan dan lengan.
Salah satu cara untuk mengatasi permalasahan tersebut adalah dengan memanfaatkan fiksasi audio dalam belajar yaitu dengan buku audio matematika yang dilengkapi dengan fiksasi taktual berupa buku Matematika Braille dan taktual grafis matematika.
Hal tersebut dan satunya bisa diwujudkan dengan BSAT Matematika.
"Pemanfaatan indra pendengaran dan indra perabaan secara bersamaan dapat melengkapi kekurangan masing-masing Indra tersebut dan berpeluang bagi siswa untuk mendapatkan persepsi yang lebih lengkap dibanding hanya memanfaatkan salah satu indra saja," terangnya melalui siaran resmi yang diterima Tribunjogja.com.
• Alexander Farrel, Siswa Tunanetra Peraih Nilai UN Matematika 100 Diterima di UGM
Subagya menjelaskan, pengembangan BSAT ini relevan dengan prinsip desain umum dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi.
BSAT ini dikemas dalam berbagai media dan dapat diakses oleh berbagai perangkat keras, mulai dari VCD, sampai dengan smartphone.
"BSAT disinkronisasi antara audio, huruf Braille standar dan grafik taktil yang dapat digunakan secara terpadu. BSAT sub produk audio disinkronisasi secara penuh antara teks lengkap (semua teks yang ada pada buku matematika kelas VII yang menjadi sumber), teks Braille penuh, dan audio penuh (narasi dan teks lengkap)," terangnya.
Selain itu, BSAT ini dilengkapi dengan berbagai navigasi antara lain pengaturan volume, kecepatan suara, timbre, pencarian halaman, pencarian judul, bookmark.
BSAT ini sendiri terdiri dari empat jenis file, yakni MP3 untuk audio, file html untuk sinkronisasi teks, file berekstensi Brl ubtuko Braille dan file berekstensi prn.
• Tinjau UTBK UNY, Menristekdikti Sebut Tunanetra Punya Kesempatan yang sama
Berkenaan dengan bagian isi, BSAT ada empat bab, yakni bab I tentang bilangan, bab II tentang himpunan, bab III tentang bentuk aljabar serta bab IV tentang persamaan dan pertidaksamaan linier satu perubah, dan bagian belakang buku.
"Semua file produk BSAT dapat disimpan dalam file, sehingga distribusi menjadi lebih mudah, efektif dan efisien dibandingkan dengan distribusi buku Braille yang harus didistribusikan secara konvensional," jelasnya.
Menurutnya, BSAT ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa secara aktif/mandiri, membangun pengetahuan secara teoritik, dan praktik yang disajikan secara audio dan grafik taktual secara terpadu yang mampu mendekatkan dari abstrak ke demi abstrak kemudian abstrak.
"Pemanfaatan BSAT mendorong hubungan yang interaktif dalam pembelajaran. Produk BSAT dirancang sebagai aplikasi teknologi asistif yang akan memberi nilai kompensatif dan rehabilitatif terhadap hambatan sebagai akibat langsung dari ketunanetraan," jelasnya. (*)