Kisah Pilu Kakek Arsyad, Rumahnya Terbakar dan Tabungan Umrah Hasil Memulung Ikut Ludes Dilalap Api
Rumah pemulung bernama kakek Arsyad yang hidup sebatang kara itu terbakar dan uang tabungan hasil memulungnya untuk umrah ikut dilalap api.
Kisah Pilu Kakek Arsyad, Rumahnya Terbakar dan Tabungan Umrah Hasil Memulung Ikut Ludes Dilalap Api
TRIBUNJOGJA.COM - Kisah pilu dialami seorang kakek di Bottoe, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.
Rumah pemulung bernama kakek Arsyad yang hidup sebatang kara itu terbakar dan uang tabungan hasil memulungnya untuk umrah ikut dilalap api.
Kisah kakek Arsyad yang hidup sebatang kara dan mengalami kemalangan ini tengah ramai diperbincangkan publik.
Di berbagai sosial media ramai memberitakan kisah malang yang menimpa seorang kakek berumur 70 tahun itu.
Beberapa media sosial ramai memberitakan kisah pilu kakek Arsyad yang kehilangan rumahnya pada 15 Juni 2019 lalu.
Seperti yang diwartakan makassar.tribunnews.com, rumah berukuran 6x7 meter di lingkungan Bottoe, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru ludes dilalap api.
Rumah papan yang serupa gubuk kecilnya itu terbakar saat Kakek Arsyad tengah memulung.
Saat perjalanan pulang, kakek yang hidup sebatang kara itu ditahan warga agar tak mendekati rumahnya yang sedang terbakar.
Sepeda yang menjadi moda transportasinya dan barang bekas hasil pencariannya, ia sandarkan di tepi jalan.
Dengan kuat kakek Arsyad melihat sendiri rumahnya yang telah dipenuhi api yang membara.
Video kakek Arsyad saat kembali ke rumahnya yang terbakar juga dibagikan lewat akun Instagram @Makassar_Iinfo pada, Senin (17/6/2019) berikut ini.
Dilansir Grid.ID dari laman Tribunnews.com, kakek Arsyad juga kehilangan uang tabungan untuk umrah sebesar Rp2,5 juta.
Uang tersebut didapatnya dari hasil menjual plastik hasil memulung dengan harga Rp2.500 per kilogram.
"Kadang ada orang yang menyuruh mengisi air botol yang mau saya jual agar timbangannya naik tetapi saya tidak mau karena tahu itu haram dan tidak berkah," ungkap Kakek Arsyad.