Bantul

Masuki Musim Kemarau, 7 Kecamatan di Bantul Berpotensi Alami Kekeringan

Hingga saat ini sudah ada dua desa di Bantul yang merasakan kekeringan. Kedua desa itu yakni Triharjo, Pandak dan Bawuran, Pleret.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto menunjukkan peta wilayah Bantul yang berpotensi terjadi kekeringan pada musim kemarau. 

Namun ia mengaku akan menerapkan skala prioritas.

Artinya, akan dilakukan asesment apakah desa tersebut memiliki penampungan dan benar-benar kekurangan air bersih atau tidak.

"Akan kita kroscek. Tujuannya supaya benar-benar tepat sasaran," ujar dia.

Atasi Kekeringan, BPBD DIY Rancang Solusi Jangka Panjang dan Pendek

Lurah Desa Bawuran, Harmawan mengatakan, kekeringan yang melanda Desa Bawuran saat ini terjadi di Padukuhan Sentul Rejo.

Ada sekitar 13 KK mengalami kesulitan air bersih karena letak geografis wilayah tersebut berada di atas perbukitan.

Kesulitan air bersih, menurut dia, berpotensi juga terus bertambah di tiga Padukuhan lain di Desa Bawuran yakni Jambon, Kedung Pring dan Bawuran Satu.

Hal ini menyusul terjadinya kendala pada pompa air yang menyuplai air bersih di tiga Padukuhan tersebut.

"Satu bulan ini terjadi troubel di pompa air. Kapasitas pompa biasanya 9 kubik perjam namun hanya mampu memompa 5 kubik per jam. Jadi airnya mulai minim," kata dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved