ESET Hadirkan GreyCortex Mendel untuk Cegah Pencurian Data Dalam Jaringan
Sistem keamanan jaringan yang stabil dan efisien sangat penting untuk melindungi data serta mengurangi risiko menjadi korban pencurian data
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Keamanan jaringan merupakan salah satu aspek yang paling penting untuk mendapat perhatian ketika bekerja melalui internet, LAN atau metode lain.
Sistem keamanan jaringan yang stabil dan efisien sangat penting untuk melindungi data serta mengurangi risiko menjadi korban pencurian data dan sabotase.
Guna mencegah pencurian data dalam jaringan, Eset, melalui distributor eksklusifnya di Indonesia, PT Prosperita- menghadirkan teknologi NTA (Network Traffic Analysis) bernama GreyCortex Mendel.
IT Security Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, mengatakan, GreyCortex adalah salah satu ESET Technology Alliance.
"Keungulan utamanya adalah mendeteksi serangan Advanced Persistence Threat/targeted attack yang sangat ditakuti di dunia IT," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com, Sabtu (1/6/2019).
Lanjutnya, teknologi NTA merupakan analisis keamanan data canggih yang tidak membutuhkan instalasi ke setiap komputer.
Hanya dengan terhubung ke jaringan melalui switch inti dan port monitor atau mirroring, perangkat akan bekerja memonitor seluruh jaringan tanpa terkecuali.
"Sistem kerja teknologi NTA menggunakan teknik mirroring memonitor aktivitas secara real time dan menyimpan metadata dari paket jaringan dalam basis data mereka sendiri," lanjutnya.
Dengan menyediakan data yang jauh lebih kaya, analisis lalu lintas jaringan paket yang mendalam dapat mengidentifikasi masalah secara dini.
Termasuk bilamana terjadi sebaran data yang mencurigakan, termasuk malware dan ancaman serangan digital.
Analisis lalu lintas jaringan akan membantu memantau semua kegiatan dalam jaringan, tidak hanya di perimeter, tetapi juga antara titik akhir dan server.
Yudhi Kukuh mengatakan analisis lalu lintas jaringan adalah teknologi canggih yang dibangun menggunakan kombinasi kecerdasan buatan (AI), machine learning dan analis data canggih.
"Kemampuannya mengawasi aktivitas secara real time seperti mata yang dapat melihat segalanya, mengenali setiap permasalahan yang muncul di jaringan," terangnya. (*)