Sains

Garam Laut Ternyata Bisa Hasilkan Berlian. Begini Penjelasannya

Kedua kondisi tersebut, membuat peneliti menghasilkan kristal garam yang memiliki sifat hampir identik dengan berlian berserat.

Editor: Ari Nugroho
Berlian 

TRIBUNJOGJA.COM - Salah satu benda berharga yang sering diminati adalah berlian.

Berlian menjadi batu mulia bernilai tinggi karena proses pembentukannya sangat panjang mencapai miliaran tahun.

Tak hanya itu, batu berharga ini juga terbentuk di dalam pusat Bumi sehingga sangat sulit menemukannya di permukaan.

Sayangnya, lokasi dan proses pembuatan yang lama itu membuat tak ada ilmuwan yang benar-benar yakin bagaimana terbentuknya batu berkilau ini.

Meski begitu, salah satu teori yang populer menyatakan bahwa berlian terbentuk ketika lempeng dasar laut menggiling di bawah lempeng benua di zona subduksi tektonik.

Di Jupiter dan Saturnus, Hujannya Bukan Air Tapi Berlian

Proses sedalam ratusan kilometer itu membuat mineral di dasar laut perlahan mengkristal akibat suhu tinggi dan tekanan yang puluhan ribu kali lebih besar dibanding di permukaan.

Krital-kristal ini kemudian bercampur dengan magma vulkanik yang disebut kimberlite.

Terakhir, kimberlite itu meledak ke permukaan Bumi sebagai berlian.

Teori tersebut didukung dengan temuan berlian berjuluk "Hope".

Dalam berlian paling langka itu ditemukan mineral lautan.

Terlebih lagi, warna biru berlian Hope mengingatkan kita pada warna laut dalam.

Namun, sebagai berlian terdalam dan terlangka di dunia, para ilmuwan sulit mempelajari berlian Hope ini.

Hal itu bukan berarti membuat para ilmuwan menyerah.

Pada Rabu (29/05/2019), para ilmuwan memberikan sebuah bukti segar mengenai asal usul berlian di lautan.

Bukti itu dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved