Yogyakarta
Adakan Lomba Mural, RIW Ajak Pemuda Jaga Keberagaman
Melalui lomba mural tersebut, diharapkan menjadi saran yang positif bagi pemuda di Sleman untuk mengembangkan potensi bidang seni.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Puluhan pemuda berdiri berjejer menatap tembok berwana putih polos di dinding sekitar Masjid Aiunul Hikmah.
Masing-masing dari mereka memegang kuas dan gelas plastik berisikan cat beraneka warna.
Dari pantauan Tribunjogja.com, ada yang sibuk melukis masjid, alquran, dan berbagai ornamen yang mengandung unsur bulan Ramadan.
Pemuda-pemuda tersebut merupakan peserta lomba mural yang diadakan oleh Remaja Islam Warak (RIW).
• Dua Rekomendasi Brand Fashion Lokal Kekinian
Lomba yang bertajuk Islamic Mural Competition tersebut diikuti oleh 21 kelompok dari Sleman Barat.
Ketua RIW, Fatma Wardani Saputri (19) mengatakan lomba mural tersebut diadakan untuk mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan positif.
Selama ini mural dipandang negatif karena digunakan oknum yang tidak bertanggungjawab untuk corat-coret.
Melalui lomba mural tersebut, diharapkan menjadi saran yang positif bagi pemuda di Sleman untuk mengembangkan potensi bidang seni.
"Lomba mural ini diikuti oleh 6 kecamatan se-Sleman Barat. Tentu yang pertama dengan lomba mural ini memperkuat silaturahmi. Lomba mural ini jadi kegiatan yang positif untuk mengisi bulan Ramadan. Melalui lomba ini juga menjadi sarana untuk anak muda menembangkan bakat, biasanya mural digunakan untuk corat-coret, nah ini kami berikan wadah," katanya saat ditemui Tribunjogja.com di Masjid Aiunul Hikmah Warak, Sumberadi, Mlati, Sleman, Minggu (19/5/2019).
Selain menjadi sarana untuk kegiatan positif, mural juga menjadi sarana dakwah.
• Jogja City Mall Gelar Event Masak Besar 1.440 Nasi Kuning
Tak hanya itu, melalui lomba mural juga memupuk persaudaraan antarumat bergama.
Hal itu karena yang menjadi peserta mural tidak diharuskan beragama Islam.
"Kami juga tidak mewajibkan muslim, yang mau ikut silahkan saja ikut. Supaya persaudaraan kita antar umat beragama bisa terus terjaga. Ini juga untuk meningkatkan toleransi antarumat," sambungnya.
Salah satu yang menarik dalam lomba mural tersebut adalah keterlibatan Orang Muda Katolik (OMK) Wilayah Warak, Diksasius.
Ketua Diksasius Warak, Valentinus Ebit (20) mengaku sangat senang karena dilibatkan dalam lomba mural yang diselenggarakan oleh RIW.
Ia dan teman-temannya pun bangga, karena sebagai orang Katolik bisa terlibat dalam memeriahkan bulan suci Ramadan.
"Acara ini sangat bagus, dan kami sangat senang karena dilibatkan. Dan kami, Diksasius sebagai umat Katolik juga bangga bisa ikut memeriahkan bulan suci Ramadan," ujarnya.
• Pemprov DIY Tetap Akan Berikan THR bagi CPNS
Dalam gambarnya, Diksasius melukis siluet tempat-tempat ibadah di Indonesia, seperti masjid, gereja, dan pura.
Di atas gambar rumah ibadah tersebut tertulis, Jessus, Muhammad, Buddha, Krishna All Taught us How To Be A Nice Person.
"Memang lukisan kami sederhana, kami ingin menyampaikan bahwa Tuhan yang kita percayai mengajarkan kebaikan kepada kita semua. Tentu semua ajaran kebaikan, kita juga harus menjadi orang yang baik," sambungnya.
Ia berharapa melalui lomba mural tersebut, toleransi antar umat beragama bisa terus terjaga.
Menurutnya melalui kegiatan mural, bisa menjadi sarana untuk menghargai perbedaan, dan tentu meningkatkan kerukunan antarumat bergama.
"Harapannya acara ini dapat meningkatkan toleransi antarumat beragama.Kami ingin kerukunan terus terjaga, sampai nanti meskipun berganti-ganti generasi," tutupnya. (*)