Bantul
TPID DIY Pantau Harga di Bantul, Harga Bahan Pangan di Bantul Mulai Stabil
Tim TPID DIY dipimpin oleh Asisten II Sekda DIY, Tri Saktiyana beserta Bupati Bantul fokus memantau harga bahan pangan yang belum lama ini sempat melo
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
Kata Novi, pada hari biasa stok disediakan satu kuintal saja, sedangkan jelang hari raya bisa mencapai tiga kuintal.
"Hari biasa 1 kuintal per hari, itu langsung habis. Tidak ada tambahan. Kalau mau Lebaran ada tambahan tiga kali lipat, sekitar tiga kuintal," jelasnya.
• Bawang Putih Picu Inflasi DIY di Bulan Maret Sebesar 0,26%
Stok daging sapi di kiosnya didatangkan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Segoroyoso, Pleret.
Di RPH Segoroyoso, sapi-sapi disembelih pukul 03.00 dini hari dan selesai jam 05.00.
Setelahnya siap dijual di kios miliknya.
Daging sapi tersebut juga telah melalui uji kualitas sebelum didistribusikan.
"Sudah ada jaminan. Ada suratnya dari RPH, kalau sapi nggak sehat atau kurang bagus ada suratnya. Kalai tidak lolos uji kualitas tidak didistribusikan. Harus dicek dulu," terangnya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Pulung Haryadi, di RPH Segoroyoso ada sekitar 15 ekor sapi dipotong perharinya.
"Itu menjadi produksi dagingnya Bantul. Walaupun hewannya tidak hanya dari Bantul ada dari Temanggung dan Bali, tapi hanya 20-30 persen," ungkapnya.
• Bekali Ulama Peduli Inflasi, BI DIY Luncurkan Buku Ceramah Pengendalian Inflasi
Khusus kios Novi telah memiliki pelanggan sendiri.
Biasanya yakni pedagang bakso, rumah makan Padang, dan pedagang soto.
Para pedagang ini sebelumnya memesan terlebih dahulu sehingga target daging yang disediakan bisa diprediksi.
"Sudah ada yang pesan. Kami penyedia, sudah bisa mengukur target. Jadi kami buka dari jam 5 subuh sampai jam 10 pagi. Sudah ada langganan pedagang bakso, rendang, soto, malamnya mereka sudah pesan," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)